Tangis Anak Irene Sokoy saat Ibu dan Adik dalam Kandungan Meninggal Dunia, Gubernur Papua Minta Maaf
Kisah pilu menimpa Irene Sokoy, ibu hamil di Papua yang meninggal dunia bersama bayi dalam kandungannya usai ditolak empat rumah sakit (RS). Irene Sokoy dibawa dari kediamannya ke rumah sakit dengan menggunakan perahu (speedboat) diantarkan keluarganya.
Wanita 31 tahun itu meninggal dunia karena terlambat mendapatkan pelayanan medis. Awalnya, Irene dibawa dari rumahnya ke RSUD Yowari Sentani pada Minggu, (16/11/2025) pukul 14.30 WIT.
Irene sempat mendapatkan penanganan tapi petugas mengatakan tidak bisa melahirkan secara normal karena ukuran bayi yang terlalu besar. Namun, saat keluarga minta untuk anaknya dioperasi, pihak rumah sakit mengatakan tidak ada dokter kandungan.
Baca Juga: Viral Bocah SD di Papua Minum dengan Botol Bekas Sabun Cuci Piring, sang Kakak Ngaku Sedih
Pihak RS Yowari lantas membawa pasien ke RS Dian Harapan untuk mendapatkan layanan operasi. Namun, pasien justru dittolak tanpa alasan yang jelas.
Keluarga lantas membawa Irene Sokoy ke RSUD Abeputra, tapi lagi dan lagi mendapatkan penolakan. Padahal, kondisi Irene saat itu sudah kritis dan memerlukan penanganan yang cepat.
Baca Juga: Sosok ini Bongkar Perilaku Mahasiswa Papua di Perantauan, Hobi Mabuk-mabukan?
Lalu, keluarga memutuskan untuk membawa Irene Sokoy ke RSUD Bhayangkara. Di RSUD Jayapura, keluarga diminta membayar Rp4 juta di muka sebelum Irene Sokoy mendapatkan tindakan medis.
Pihak RSUD Bhayangkara meminta bayaran di muka sebab meminta Irene ditempatkan di ruang VIP lantaran kamar sudah penuh. Petugas medis di RSUD Jayapura juga disebut enggan melihat kondisi Irene Sokoy.
Tangis Anak Irene Sokoy Pecah Saat Bawa Jenazah Sang Ibu Pulang Cc Instagram
Keluarga lantas memutuskan untuk membawa Irene ke RSUD Jayapura. Namun, di tengah perjalanan Irene mengembuskan napas terakhirnya.
Tangis anak lelaki Irene Sokoy pecah saat membawa pulang jenazah ibu dan adik di dalam kandungan. Hal ini seperti yang terlihat dibagikan oleh akun Instagram @tante.rempong.official, pada Senin, (24/11/2025).
Tidak hanya sang anak, tangis keluarga ikut pecah menghantarkan Irene Sokoy ke tempat peristirahatan terakhirnya. Ironi pelayanan kesehatan di timur Indonesia itu membuat Gubernur Papua, Matius Derek Fakhiri minta maaf.
"Saya mohon maaf atas kebodohan jajaran pemerintah dari atas sampai bawah. Ini contoh kebobrokan pelayanan kesehatan di Papua," kata Fakhiri saat takziah ke kediaman keluarga Irene Sokoy.
Gubernur Papua Akan Ganti Direktur Rs Yang Tolak Irene Sokoy Cc Instagram
Fakhiri mengaku akan melakukan evaluasi menyeluruh di rumah sakit yang ada di wilayahnya. Selain itu, ia juga akan mengganti direktur rumah sakit yang berada di bawah pemerintahan provinsi.
Lebih lanjut, Fakhiri mengaku banyak alat medis di rumah sakit yang rusak lantaran tidak dikelola dengan baik.
"Saya mengaku banyak peralatan medis rusak karena tidak dikelola dengan baik," sambungnya.
Tangis pilu anak pertama Irene Sokoy dan keluarganya turut dirasakan oleh sejumlah netizen seperti yang terlihat dibagikan oleh akun Instagram @tante.rempong.official.
"sakitnya kehilangan," tulis dian.waru***.
"adek peluk banyak-banyak," balas ini.yum***.
"Sakit banget lihat provinsi kaya ini tapi kenyataannya pelayanan kesehatan msih buruk," uujar nieeta***.