Kasus pengancaman yang dilakukan bodyguard Atta Halilintar terhadap wartawan terus berlanjut dan kini memasuki tahap penyelidikan.
Pada Kamis (19/9), sejumlah jurnalis yang merasa terancam memberikan keterangan di Polres Metro Jakarta Selatan.
Para wartawan yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Video (AJV) menolak menyelesaikan masalah ini dengan jalan damai, meskipun pihak yang bersangkutan telah meminta maaf secara terbuka.
bodyguard Atta Halilintar [instagram]
Deolipa Yumara, pengacara yang mewakili para wartawan dari AJV, menegaskan bahwa kasus ini akan terus berproses hingga ke meja persidangan.
“Kami tegaskan, laporan ini akan berlanjut hingga ke persidangan,” ujar Deolipa di Polres Metro Jakarta Selatan.
Deolipa juga menolak penyelesaian secara damai hanya karena permintaan maaf, karena menurutnya, ancaman tersebut merupakan tindakan serius yang mengancam keselamatan para jurnalis.
“Masak sudah minta maaf, kasus ini selesai? Nggak bisa kayak gitu karena ini murni pengancaman,” tegas Deolipa, menambahkan bahwa keselamatan wartawan harus dilindungi.
Seiring berjalannya proses hukum, AJV berharap agar Atta Halilintar, yang merupakan suami dari Aurel Hermansyah, juga diperiksa. Deolipa berpendapat bahwa kasus ini tidak hanya melibatkan bodyguard, tetapi juga terkait dengan Atta.
Kasus ini bermula saat Atta Halilintar melaporkan sebuah akun yang memfitnah dirinya dan Ria Ricis melakukan pernikahan siri. Setelah bertemu dengan penyidik di Polres Metro Jakarta Selatan, Atta yang dikawal beberapa orang, termasuk bodyguard-nya, turun dari tangga.
Atta Halilintar pamer punya ijazah SMA [Instagram]
Pada momen inilah salah satu bodyguard tiba-tiba melontarkan ancaman kepada para wartawan yang sedang melakukan peliputan.
“Jangan shoot saya, tolong jangan shoot saya. Sampai saya lihat ada muka saya di TV, saya culik satu orang,” ucap bodyguard tersebut, seperti dilaporkan oleh para wartawan.
Hingga kini, AJV berkomitmen untuk memastikan kasus ini berjalan sesuai prosedur hukum yang berlaku demi menjaga keamanan para jurnalis dalam menjalankan tugas mereka.
