Sudah Sembuh dari Leukemia, Denada Pastikan Aisha Aurum Tetap Sekolah di Singapura
Penyanyi Denada memastikan jika sang putri, Aisha Aurum tetap melanjutkan sekolah di Singapura meski telah bebas kanker darah leukemia.
Ia pun merasa amat bersyukur usai putri semata wayangnya itu dinyatakan sembuh dari kanker setelah menjalani kemoterapi di sana.
Denada mengatakan, kini putrinya dalam keadaan sehat dan telah banyak melakukan aktivitas.
“Sekarang Alhamdulillah dia sehat. Dia sekolah, akhirnya bisa sekolah. Dia sangat ekspresif, sangat senang musik, sangat aktif, anaknya senang tampil,” ujar Denada dikutip dari kanalY ouTube TRANS 7 Official, dibuat IndoPop, Jumat (05/01/2024).
Denada putuskan menetap di Singapura
Setelah sembuh, Denada memilih untuk membiarkan Aisha menetap di Singapura. Sebab, sang putri masih harus menjalani pemeriksaan kesehatan oleh dokter yang merawatnya ketika sakit.
“Jadi tetap di Singapura karena dia masih harus ada check up kontrol gitulah,” katanya lagi menjelaskan.
Meski begitu, keputusan untuk membiarkan Aisha menetap di Singapura tidaklah mudah. Namun Denada mengaku harus melakukan itu demi kebaikan sang anak.
“Juga karena aku ya, mungkin ini dari akunya juga, sih. Karena ya pastilah mungkin orang-orang yang pernah melewati perjalanan seperti kami akan ngerti,” ungkap Denada.
“Kalau aku bilang, aku tuh pasti punya kekhawatiran-kekhawatiran gitu. Dan aku merasa di sana ada dokternya, ada semuanya di sana.”
“Jadi aku pikir biar lebih efektif, biar lebih efisien juga, biar dia di sana dulu,” sambungnya lagi.
Lebih lanjut, Denada bercerita bahwa Aisha kini duduk di kelas empat dan sempat tidak menjalani pendidikan resmi lantaran menjalani pengobatan leukemia.
Saat itu Denada memutuskan untuk membuatkan “sekolah” khusus untuk putri tercintanya.
Putri Denada, Aisha [Instagram]
“Dan aku merasa, ya habis ini (bikin Sekolah Ibu) biar lebih simpel dia sekolah di sana (Singapura). Jadi, makanya aku berusaha supaya dia tuh pada saat sudah bisa masuk sekolah enggak ketinggalan banget,” imbuhnya.
Denada menyampaikan, sekolah tersebut ia buat selayaknya kegiatan sekolah pada umumnya.
“Setiap hari aku bikin 1,5-2 jam itu namanya Sekolah Ibu. Dia benar-benar aku siapkan satu meja, dua kursi. Terus aku suruh dia dandan selayaknya dia mau sekolah,” tuturnya lebih lanjut.
