Soal Anak-anak Adelia yang Disebut Netizen Tak Mirip Pasha Ungu, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Istri Pasha Ungu, Adelia Wilhelmina alias Adelia Pasha, menjadi sorotan setelah membalas tudingan warganet jika anak-anaknya tak mirip Pasha.
Kata Adel, alih-alih mirip Pasha, anak-anaknya lebih mirip kakek-kakek mereka yang berdarah bule.
Lihat postingan ini di Instagram
“Ini papih saya. Kalau kalian bilang anak-anak aku nggak ada yang mirip daddynya. Tapi anak-anak aku mirip kakeknya,” tulis Adelia Pasha sebagai caption di media sosial.
“Kakeknya orang bule sama juga dengan mertua, orangtuanya suami bule,” imbuhnya lagi.
Adelia Pasha mengingatkan netizen buat berhenti berkomentar nyinyir tentang anak-anaknya.
“Jadi nggak usah banding-bandiin dan kata-katain anak saya nggak mirip atau apa. Lagi puasa hehehe. Kalian boleh kata-katain saya jelek atau apa tapi please jangan kata-katain anak-anak aku ciptaan Tuhan juga kan sama kaya kalian,” sambungnya.
Seperti diketahui, pasangan Pasha Ungu dan Adelia Pasha dikarunia empat anak yang terdiri dari tiga laki-laki dan satu perempuan.
Lalu, mengapa sih ada anak yang terlahir tak mirip dengan orangtuanya?
Pasha Ungu dan Adelia Pasha (Instagram)
Rupanya, ada beberapa alasan mengapa anak tidak selalu mirip orang tuanya. Alasan tersebut termasuk kombinasi gen, dominasi dan resesif, mutasi gen, faktor lingkungan dan perkembangan bentuk wajah.
Diketahui, anak mewarisi 50 persen gen dari ibu dan 50 persen dari ayah. Gen ini menentukan berbagai macam ciri fisik, seperti warna mata, bentuk wajah, tinggi badan, dan lain sebagainya.
Kombinasi gen dari kedua orang tua ini bisa menghasilkan variasi yang luas pada penampilan anak. Contohnya, anak bisa memiliki mata cokelat seperti ayahnya, tapi bentuk hidung seperti ibunya.
Sementara itu, gen juga memiliki sifat dominan dan resesif. Gen dominan lebih kuat dan akan menunjukkan sifatnya pada anak, sedangkan gen resesif hanya akan terlihat jika tidak ada gen dominan yang menentangnya.
Contohnya, gen mata cokelat dominan terhadap gen mata biru. Jika salah satu orangtua memiliki mata cokelat dan yang lainnya mata biru, kemungkinan besar anak akan memiliki mata cokelat.
Namun, jika kedua orang tua memiliki mata biru, anak akan memiliki mata biru karena gen biru resesif dari kedua orangtuanya akan muncul.
Tak hanya itu, kadang-kadang mutasi gen juga dapat terjadi, yaitu perubahan pada struktur DNA. Mutasi ini bisa menyebabkan variasi baru pada ciri fisik anak yang tidak dimiliki oleh orangtuanya.
Faktor lingkungan seperti nutrisi, pola makan, dan paparan sinar matahari juga dapat memengaruhi penampilan anak.
Contohnya, anak yang kekurangan gizi mungkin memiliki tubuh yang lebih kecil dan kurus dibandingkan dengan anak yang mendapatkan nutrisi yang cukup.
Terakhir, wajah anak terus berkembang hingga usia 20-an. Bentuk wajah, hidung, dan mata dapat berubah seiring waktu.
Hal ini dapat membuat anak terlihat lebih mirip atau tidak mirip dengan orangtuanya di usia yang berbeda.
