Siapa Konglomerat Adiguna Sutowo? Mertua Dian Sastro yang Terlibat Kasus Pembunuhan
Dian Sastrowardoyo bukan hanya dikenal sebagai aktris papan atas, tapi juga menantu dari keluarga konglomerat Adiguna Sutowo. Baru-baru ini, viralnya foto-foto rumah Dian Sastro di media sosial mengundang perhatian publik. Bukan hanya keindahan huniannya, tapi juga kekayaan dan latar belakang keluarganya.
Adiguna Sutowo telah meninggal dunia di usia 62 tahun. Ia merupakan pendiri dan pemilik MRA Group, sebuah perusahaan raksasa yang bergerak di bidang media, restoran, importir mobil mewah, hingga perhotelan. Ia dikenal sebagai sosok yang dekat dengan Keluarga Cendana, terutama Tommy Soeharto.
BACA JUGA: Dian Sastro Dicibir Nikahi Keluarga Koruptor
Adiguna Sutowo pernah terbelit kasus pembunuhan terhadap seorang pelayan di Hotel Hilton sekira tahun 2005 silam asal Flores, Nusa Tenggara Timur. Akibat insiden tersebut, Adiguna sempat dijebloskan ke dalam penjara.
Berikut gurita bisnis Adiguna Sutowo:
1. Penerbitan majalah, berita online, dan stasiun radio terkenal dengan Haagen Dazs dan Hard Rock Cafe)
2. Restoran: Jaringan restoran ternama
3. Otomotif: Importir mobil mewah seperti Ferrari
4. Perhotelan: Hotel Sultan (dulu Hotel Hilton), Bali Hilton, Lagoon Tower Hilton, Four Seasons Hotel Bali, dan Apartemen Four Seasons Bali
Bisnis keluarga Sutowo tidak lepas dari kontroversi. Salah satu yang paling terkenal adalah kasus perpanjangan HGB Hotel Sultan di tahun 2002. Perpanjangan ini diduga menyalahi prosedur dan merugikan negara.
BACA JUGA: Masa Lalu Kelam Mertua Dian Sastro Diungkit!
Adiguna Sutowo juga memiliki hubungan dengan PT Pelayaran Umum Indonesia (Pelumin), perusahaan yang menyewakan kapalnya ke Pertamina.
Sosok Ibnu Sutowo, ayah Adiguna Sutowo, tak kalah menarik. Mantan Dirut Pertamina (1968-1976) ini merupakan tokoh militer dan juga dekat dengan Keluarga Cendana.
Dian Sastrowardoyo, yang menikah dengan Maulana Indraguna Sutowo, putra Adiguna Sutowo, kini hidup dalam kekayaan dan kemewahan. Namun, kisah keluarganya tak lepas dari sorotan dan kontroversi terkait bisnis dan kekuasaan di era Orde Baru.
