Ramai Dipakai K-Popers Pengagum Anies Baswedan, Ini Arti Fatherless dan Dampak Negatifnya
Fenomena penggemar K-Pop menjadi simpatisan Anies Baswedan di Twitter atau X tengah menjadi sorotan warganet media sosial.
Banyak dari mereka mengaku kagum dengan Anies Baswedan yang mereka anggap sebagai sosok ayah yang ideal bagi anak-anak dan remaja.
nih yg mau pak anies gabisa matiin live🤣 pic.twitter.com/hSEPEgCfVf
— sleepingbeauty (@riilovie) December 29, 2023
Tak sedikit pula yang mengaku akan memilih Anies karena berharap dapat mengisi kehilangan figur ayah atau fatherless dalam hidup mereka.
“Pak, I don’t have a father and i love to get you as a father figure (Aku tidak punya ayah dan aku senang menjadikanmu sebagai figur ayah),” ujar salah satu penonton saat Anies Baswedan live di
TikTok beberapa waktu lalu.
“Oh iya, I’m sorry to hear (saya menyesal mendengarnya), I’m happy (saya bahagia) untuk bisa berbagi. Dan apabila ada yang bisa saya kerjain mm yeaa seperti ngobrol disini, Let me know (kasih tahu saya)” kata Anies membalas pesan tersebut.
Lalu, apa itu pengertian fatherless?
Anies Baswedan dan putrinya. [Instagram]
Fatherless dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perceraian, kematian, atau ayah yang hadir secara fisik tapi tidak bertanggung jawab.
Dikutip dari berbagai sumber, fatherless dapat berdampak negatif pada perkembangan anak, baik secara fisik, mental, maupun sosial.
Anak yang fatherless lebih berisiko mengalami masalah kesehatan, masalah perilaku, dan masalah akademik.
Selain itu, anak yang fatherless juga lebih berisiko mengalami masalah emosional, seperti depresi, kecemasan, dan harga diri yang rendah.
Dalam buku Fatherless: How to Help Your Child Cope with Losing a Father oleh Ron Taffel, diungkap berbagai cara untuk menyikapi anak yang fatherless.
Di antaranya adalah sikapi anak fatherless dengan penuh kasih sayang, pengertian, dan dukungan. Jangan pernah memperlakukan anak fatherless secara berbeda dengan anak-anak lain.
Perlu diingat, anak fatherless membutuhkan dukungan emosional dari orang dewasa seperti ibu, kakek-nenek, atau wali.
Dengarkan mereka dengan penuh perhatian dan tunjukkan bahwa kita peduli dengan perasaan mereka.
