Putri Nia Daniaty telah dibebaskan dari hukuman penjara atas kasus penipuan berkedok rekrutmen CPNS bodong.
Meskipun demikian, Olivia Nathania alias Oi itu belum memenuhi kewajibannya kepada korban. Ia harus membayar ganti rugi yang angkanya mencapai Rp8,1 miliar.
Nia Daniaty dan Olivia Nathania [Instagram]
Pada Desember 2023 lalu, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengabulkan gugatan korban penipuan CPNS bodong.
Dari kasus ini, total kerugian senilai Rp 8,1 miliar harus dibayarkan oleh Nia Daniaty, Olivia Nathania, dan Rafly Tilaar.
Sayangnya, korban belum menerima ganti rugi sama sekali dari Oi.
Kabarnya, korban kasus CPNS bodong ini akan mengajukan permohonan untuk eksekusi apabila hak mereka tak juga dipenuhi.
“(Olivia Nathania) tidak ada (bayar ganti rugi pada korban),” kata kuasa hukum korban, Odie Hudiyanto pada Rabu (17/4/2024).
Pihak korban telah mengajukan eksekusi ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena tak ada itikad baik sedikit pun dari Oi maupun Nia Daniaty. Padahal, itu kewajiban mereka membayar ganti rugi.
Namun, eksekusi tersebut belum dilakukan lantaran Olivia Nathania mengajukan perlawanan tiga bulan yang lalu.
“Sudah diajukan eksekusi tapi tertunda karena Oi mengajukan perlawanan, sudah tiga bulan lalu (mengajukan perlawanan). Sekarang masih proses sidang,” papar kuasa hukum korban.
Sebagai informasi, pihak korban kasus CPNS bodong menuntut uangnya kembali hingga membuat gugatan perdata terhadap Oi.
View this post on Instagram
Dalam perkara ini, 179 korban memberikan bukti sebanyak 897 surat dan dua orang saksi.
Setelah dilakukan penyelidikan, pengadilan mengabulkan gugatan Rp8.1 miliar dari korban sebagai putusan.
Di sisi lain, mereka menganggap bahwa vonis 3 tahun yang dikenakan pada Olivia Nathania tidak adil.
Setelah Oi bebas, Nia Daniaty sempat enggan membicarakan tentang putrinya tersebut saat ditemui wartawan baru-baru ini.
