Charly Setia Band Bikin Pernyataan Sensasional soal Polemik Royalti Lagu

Dunia musik Indonesia kembali dihebohkan oleh pernyataan mengejutkan dari salah satu personel band era tahun 2000-an, Charly van Houten, yang dikenal sebagai vokalis eks ST12 dan sekarang mengusung project Charly Setia Band, membuat deklarasi yang memantik perbincangan hangat saat tampil di panggung festival musik Pestapora, akhir pekan kemarin.

Pernyataan tersebut dilontarkan Charly dalam konteks membahas polemik hak cipta dan royalti yang beberapa waktu belakangan ini memecah belah para musisi dan pelaku industri.

Di hadapan ribuan penonton yang memadati area festival, Charly menyampaikan pendiriannya yang sangat berbeda.

Dengan lantang, pria berambut khas itu menyatakan bahwa semua lagu-lagu Setia Band gratis untuk siapapun. Ia menegaskan bahwa para penggemar, penyanyi cover, atau siapapun yang memutar karyanya tidak perlu takut akan dikenakan biaya atau dipungut royalti.

"Bebas dibawakan sama siapapun, gausa takut," seru Charly di atas panggung, disambut sorak sorai penonton.

"Siapapun yang putar karya saya. Saya yang akan bayar royalti ke kalian. Itu sebagai bentuk penghargaan karena kalian menghargai karya yang luar biasa," sambungnya.

Charly Setia Band. (Instagram)

Pernyataan blak-blakan Charly ini langsung ditanggapi dengan riuh dan gemuruh tepuk tangan dari para penonton Pestapora yang hadir.

Ungkapan tersebut dianggap sebagai bentuk apresiasi yang tidak biasa dan sangat membela kepentingan pendengar setianya.

Pernyataan "Saya yang bayar royalti ke kalian" ini tentu menjadi angin segar sekaligus kontroversial di tengah maraknya perbincangan tentang pentingnya perlindungan hak cipta bagi musisi.

Charly Setia Band. (Instagram)

Di satu sisi, banyak musisi yang memperjuangkan hak royalti mereka untuk keberlangsungan hidup yang lebih layak.

Di sisi lain, Charly memilih pendekatan yang sama sekali berbeda, yakni memberikan karyanya secara cuma-cuma sebagai balasan atas cinta dan dukungan yang telah diberikan penggemarnya selama ini.