Profil Ustaz Yahya Waloni, Meninggal Saat Khutbah Jumat

Profil Ustaz Yahya Waloni .

Gosip

06 Juni 2025 | 16:56:32
image
Ustaz Yahya Waloni [Instagram]

Dunia dakwah Indonesia kembali kehilangan salah satu sosok yang cukup dikenal publik, Ustaz Yahya Waloni. Ia menghembuskan napas terakhir pada Jumat, 6 Juni 2025, saat sedang berdiri di mimbar untuk menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Darul Falah, Minasa Upa, Makassar. 

rb-1

Kepergian mendadaknya mengejutkan para jemaah dan masyarakat yang selama ini mengikuti kiprah ceramahnya, baik secara langsung maupun melalui media sosial.

Siapa Ustaz Yahya Waloni? Berikut profilnya yang sudah kami rangkum. 

Baca Juga: Terungkap Alasan Tessa Kaunang Bercerai, Diajak Sandy Tumiwa Masuk Islam

rb-2

Sebelum dikenal sebagai seorang dai, Yahya Waloni merupakan pendeta dan rektor di salah satu sekolah tinggi teologi di Papua. Ia berasal dari keluarga Kristen yang taat di Manado, Sulawesi Utara. 

Dalam berbagai kesempatan, ia kerap menceritakan bahwa proses pencarian spiritual membawanya pada keputusan besar: memeluk Islam.

Baca Juga: Mualaf, Pinkan Mambo dan Arya Khan Sah Menikah

Proses konversi agama tersebut terjadi pada tahun 2006 di Tolitoli, Sulawesi Tengah. Ia mengucapkan dua kalimat syahadat dengan disaksikan tokoh-tokoh agama setempat. 

Keputusan itu tak hanya mengubah keyakinannya, tetapi juga arah hidupnya secara menyeluruh. Setelah resmi menjadi mualaf, Yahya mulai mempelajari Islam lebih dalam dan perlahan-lahan aktif berdakwah.

Gaya Ceramah yang Kontroversial

Nama Yahya Waloni mulai dikenal luas karena ceramah-ceramahnya yang blak-blakan. Ia kerap membahas tema sensitif seputar perbandingan agama. 

Gaya penyampaian yang keras, lugas, dan terkadang menyinggung kelompok lain, membuatnya menjadi tokoh yang kontroversial. Meski begitu, tak bisa dipungkiri bahwa ia memiliki massa pendengar yang loyal, terutama dari kalangan mualaf dan masyarakat yang merasa tercerahkan oleh pengalaman spiritualnya.

Namun, kontroversi itu juga membawa Yahya berhadapan dengan hukum. Pada tahun 2021, ia sempat ditangkap oleh pihak kepolisian atas dugaan menyebarkan ujaran kebencian yang dianggap melanggar ketentuan tentang SARA. 

Peristiwa tersebut menjadi titik balik yang cukup besar dalam hidupnya. Meski sempat ditahan, ia kembali 
melanjutkan aktivitas dakwahnya setelah dibebaskan.

Kepergian di Tengah Khutbah

Momen terakhir hidup Yahya Waloni terjadi dengan cara yang cukup menggetarkan hati. Di hadapan para jemaah yang sedang mendengarkan khutbahnya, ia tiba-tiba ambruk. 

Beberapa orang mencoba memberikan pertolongan, namun nyawanya tidak tertolong. Peristiwa itu menjadi pembicaraan hangat di media sosial karena terjadi saat ia sedang berdakwah di rumah ibadah.

Beberapa jemaah yang menyaksikan langsung mengaku bahwa isi khutbah terakhirnya menyentuh tentang pentingnya kematian sebagai pengingat hidup. Sebuah kebetulan yang membuat kepergiannya semakin terasa dalam dan menyentuh bagi banyak orang.

Meski pandangannya sering menimbulkan perdebatan, Yahya Waloni meninggalkan jejak dalam dunia dakwah Indonesia. Perjalanan spiritualnya dari seorang pemuka agama Kristen hingga menjadi seorang penceramah Muslim tidak hanya unik, tetapi juga menjadi refleksi tentang kompleksitas pencarian iman.

Bagi sebagian orang, ia adalah panutan yang berani menyuarakan kebenaran dari sudut pandangnya. Bagi yang lain, ia adalah pengingat bahwa dakwah juga harus dibarengi dengan hikmah dan kehati-hatian dalam menyampaikan pesan.

Tag ustaz yahya waloni ustaz yahya waloni meninggal profil ustaz yahya waloni yahya waloni dai mualaf

Terkini