Profil Hamzah Sulaeman, Pemilik Raminten Restoran Ikonik yang Baru Meninggal Dunia

Hamzah Sulaeman atau lebih dikenal Raminten meninggal dunia. Dia adalah pemilik restoran ikonik di Yogyakarta, The House of Raminten. 

Hamzah Sulaeman tutup usia pada Kamis 24 April. Kabar duka ini dibagikan di Instagram Hamzah Batik dan Raminten Cabaret milik Hamzah Sulaeman.

"Sosok yang telah membangun, memperjuangkan dan membesarkan nama Raminten Cabaret Show telah berpulang. Langit Jogja malam hari ini ikut bersedih meneteskan jutaan air mata mengiringi kepergiannya. Selamat jalan Cinta kami," demikian postingan tersebut. 

Lantas siapa sebenarnya Hamzah Sulaeman? Berikut kami sajikan profil dari sosok tersebut. 

Hamzah Sulaeman merupakan sosok di balik keberhasilan The House of Raminten, restoran ikonik yang telah menjadi simbol keunikan dan kekayaan budaya Yogyakarta. 

Sebagai seorang pengusaha yang visioner, Hamzah Sulaeman tak hanya menghadirkan sajian kuliner, tetapi juga menyuguhkan pengalaman budaya yang kental dalam setiap sudut tempat usahanya.

Lahir dari keluarga yang memiliki akar kuat dalam dunia usaha—ayahnya adalah pendiri Mirota Batik dan Mirota Kampus—Hamzah tumbuh dalam lingkungan yang menanamkan nilai-nilai kerja keras, kreativitas, dan kecintaan pada budaya lokal. Dari sinilah benih ide untuk mendirikan restoran bernuansa Jawa tumbuh dan berkembang.

The House of Raminten, yang kini menjadi destinasi kuliner populer di Yogyakarta, bukan sekadar tempat makan. 

Di sana, Hamzah meramu unsur tradisi, spiritualitas, dan estetika dalam satu ruang yang menyatu. Mulai dari interior, seragam pramusaji, hingga menu yang disajikan, semuanya merefleksikan kekayaan budaya Jawa yang dibalut dengan nuansa kontemporer.

Salah satu kekuatan Hamzah adalah kemampuannya menciptakan identitas yang kuat dan konsisten. Ia memadukan filosofi Jawa, seperti kesederhanaan, penghormatan terhadap alam, dan spiritualitas, ke dalam konsep bisnisnya.

Hal ini menjadikan restoran tersebut tidak hanya dikunjungi oleh wisatawan, tetapi juga menjadi tempat yang dikenang karena suasana dan nilai-nilai yang dihadirkannya.

Tak hanya berbisnis, Hamzah juga dikenal aktif dalam pelestarian budaya dan kegiatan sosial. Ia melihat bahwa dunia usaha bisa menjadi wadah untuk edukasi dan pelestarian nilai-nilai lokal. 

Dalam berbagai kesempatan, ia menyuarakan pentingnya mencintai budaya sendiri dan mengangkatnya ke tingkat yang lebih luas tanpa kehilangan jati diri.

Dengan pendekatan yang menyatu antara bisnis dan kebudayaan, Hamzah Sulaeman telah membuktikan bahwa kuliner bisa menjadi medium untuk merawat dan mempromosikan warisan leluhur. 

Namanya kini tak hanya dikenal sebagai pengusaha sukses, tetapi juga sebagai pelestari nilai-nilai Jawa dalam balutan cita rasa dan pengalaman yang otentik.