Profil dan Biodata Gus Kautsar

Gus Kautsar, nama ini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Ia adalah seorang ulama muda yang populer di media sosial. Ceramah-ceramahnya yang menarik dan penuh makna sering dibagikan di berbagai platform media sosial, seperti YouTube, Instagram, dan TikTok.

Gus Kautsar memiliki nama lengkap Muhammad Abdurrahman Al Kautsar. Ia lahir di Kediri, Jawa Timur pada tanggal 10 September 1985. Ia merupakan putra dari KH Nurul Huda Djazuli, pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Kediri.

Gus Kautsar sudah mulai belajar ilmu agama sejak usia dini. Ia menempuh pendidikan formal di Sekolah Dasar dan Madrasah Tsanawiyah di Pondok Pesantren Al Falah Ploso. Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya di Madrasah Aliyah dan Fakultas Syariah di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Baca Juga: Sepak Terjang Tom Lembong, Disebut Gibran Rakabuming saat Debat Cawapres

Gus Kautsar (kiri).

Setelah lulus dari kuliah, Gus Kautsar kembali ke Pondok Pesantren Al Falah Ploso untuk membantu ayahnya mengajar. Ia juga aktif berdakwah di berbagai daerah di Indonesia.

Gus Kautsar dikenal sebagai sosok ulama muda yang kharismatik. Ia memiliki gaya ceramah yang lugas dan mudah dipahami oleh masyarakat. Ceramah-ceramahnya sering membahas tentang berbagai tema, mulai dari agama, sosial, hingga politik.

Baca Juga: Sabrina Chairunnisa Unboxing Sepatu Rp15 Juta Hadiah Baek Hyun Woo untuk Hong Hae In 'Queen of Tears'

Selain dikenal sebagai ulama muda yang populer, Gus Kautsar juga aktif di organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Ia tercatat sebagai salah satu pengurus Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.

Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Gus Kautsar:

1. Ia adalah seorang penggemar sepak bola. Tim sepak bola favoritnya adalah Persebaya Surabaya.
2.  Ia juga menyukai musik. Genre musik favoritnya adalah musik religi.
3. Ia memiliki seorang adik perempuan yang bernama Ning Jazilah Annahdliyah.
4. Gus Kautsar merupakan salah satu ulama muda yang memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin masa depan. Ia memiliki ilmu agama yang mumpuni, gaya ceramah yang menarik, dan aktif di organisasi keagamaan.