Prediksi Rayen Pono Terbukti? AKSI Tanpa Ahmad Dhani bak 'Butiran Debu'

Putusan pengadilan yang mewajibkan Agnez Mo membayar royalti atas pelanggaran hak cipta dianggap tidak sesuai ketentuan.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, yang menilai Agnez Mo hanyalah penyanyi.

Sementara pembayaran royalti seharusnya dilakukan oleh penyelenggara acara melalui Lembaga Manajemen Kolektif (LMK).

Baca Juga: Sabrina Chairunnisa Unboxing Sepatu Rp15 Juta Hadiah Baek Hyun Woo untuk Hong Hae In 'Queen of Tears'

Pernyataan ini sontak menjadi sorotan, terutama karena Ahmad Dhani yang juga anggota DPR belum memberikan tanggapan.

Biasanya Ahmad Dhani vokal dalam menanggapi perkara hak cipta. Namun hingga 23 Juni 2025, Dhani masih fokus membagikan momen pernikahan Al Ghazali di IG.

Baca Juga: Pernah Ditabrak Pemabuk, El Rumi Ingat Posisi Ahmad Dhani dan Maia Estianty

Bungkamnya Ahmad Dhani ini membuat Rayen Pono, mantan personel Pasto, kembali membahas prediksinya bahwa AKSI tidak akan berarti banyak tanpa Ahmad Dhani.

"Akhirnya narasi 'AKSI tanpa Dhani adalah butiran debu' versi saya terbukti," tulisnnya.

Rayen Pono secara terang-terangan menyentil Ahmad Dhani yang diduga takut kehilangan jabatannya sebagai anggota DPR sehingga tidak berani menyangkal pernyataan Komisi III.

"AKSI harus ikhlas berjalan tanpa Dhani karena ke'radikalan' dia memang harus berakhir atau resikonya kehilangan jabatan. Semangat AKSI!" tutup Rayen Pono.

Dalam caption unggahannya, Rayen Pono juga menyinggung Ahmad Dhani untuk memenuhi panggilan Polda Metro Jaya terkait dugaan pemelesetan marga "Porn*".

"Jangan nakal dan sok-sok radikal lagi ya @ahmaddhaniofficial plus jangan lupa dateng ke @poldametrojaya kalo sudah dipanggil," sindirnya.

Rayen Pono juga meminta Ahmad Dhani untuk tidak lagi ikut campur dalam perjuangan AKSI.

"Saran saya biarkan @aksibersatu berjalan sendiri dengan mandiri, supaya kalian tidak saling merugikan satu sama lain. Makasih!" tandasnya.

Rayen Pono lebih lanjut membagikan headline media online tentang pandangan DPR dan pemerintah bahwa royalti dibayar oleh penyelenggara acara, bukan penyanyi.

"Yang saya bilang 'kebenaran akan menemukan jalannya' itu adalah konsep pemahaman ini. Masa gitu aja enggak ngerti. Demennya emang drama aja sih," tegasnya.

Rayen Pono sejak awal memang tidak memihak penyanyi maupun pencipta lagu, menekankan pentingnya peran pemerintah dalam menangani polemik hak cipta.