Pablo Benua dan Rey Utami Diduga Palsukan Akta Autentik, Dilaporkan ke Bareskrim Polri

Pasangan Pablo Benua dan Rey Utami dilaporkan perkumpulan Advocaten Indonesia (PAI) atas dugaan memalsukan akta autentik kepengurusan Badan Pengawas.

Ahmad Yazdi selaku Sekretaris Jendral BP PAI mengungkapkan Pablo dan Rey melanggar Pasal 266 KUHP.

Pasal itu berisi tentang tindak pidana memasukkan keterangan palsu dalam akta autentik.

Baca Juga: Fakta Mengejutkan Rumah Megah Muzdalifah, Ogah Disebut Warisan Almarhum Suami

Laporan itu diterima pada Senin (21/7) dengan nomor LP/B/341/VII/2025/SPKT/Bareskrim Polri.

"Tanpa sepersetujuan daripada aturan dan anggaran organisasi, yang bersangkutan kemudian mengubah organisasi advokat kami yang isi di dalamnya," ungkap Ahmad Yazdi.

Pablo Benua dan Rey Utami dilapor atas dugaan akta autentik [instagram]

Baca Juga: Diminta Kasihani Istri Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Ya Ngapain!

"Hampir ada 400 advokat di seluruh Indonesia, diubah kepengurusannya Ketua Umumnya menjadi Rey Utami," sambungnya.

Dalam prosesnya, Ahmad Yazdi memaparkan Pablo Benua menjadi Dewan Pengawas BP PAI.

Nggak selesai di sana Ketika istri menjadi ketua umum, dia pun mulai mengangkat iparnya Cristopher Anggasastra sebagai Bendahara dan temannya Rangga Ahadi Putra sebagai wakil Sekretaris Jendral.

"Intinya organisasi kami secara formil dibajak oleh yang bersangkutan dengan cara melawan hukum," papar Ahmad Yazdi.

"Dan memalsukan keterangan dalam akta autentik seperti itu," imbuhnya.

Gerilya formil itu terjadi begitu cepat mengingat Pablo dan Rey masuk BP PAI pada 21 April 2025 lalu.

Dugaan pemalsuan dokumen autentik dilakukan saat diamanahkan mengurus kelengkapan organisasi.

Sebelum dilaporkan, Ahmad Yazdi mengungkapkan telah membuka komunikasi dengan Rey dan Pablo tapi dinilai adanya pernyataan dusta.

Pablo pun telah memberikan klarifikasi mengenai pelaporan organisasi PB PAI itu.

Kekisruhan orang dalam dimulai dari dugaan penyalahgunaan wewenang dan keuangan Ketua Umum PAI Junaidi alias Sultan Junaidi.