Nyaris Gila! Mongol Stres Buka-bukaan Soal Uang 53 Miliar yang Lenyap di Tangan Calon Gubernur
Gosip
 170920253.png)
Di balik tawa dan persona kocak yang selalu ia tampilkan di panggung, komika Mongol Stres ternyata menyimpan sebuah kisah kelam yang nyaris merenggut kewarasannya.
Sebuah cerita tentang kepercayaan yang dikhianati, kerja keras bertahun-tahun yang lenyap dalam sekejap, dan momen keterpurukan yang begitu mendalam. Ini adalah sisi lain seorang Mongol yang jarang tersorot kamera.
Semua orang mengenalnya sebagai salah satu komika papan atas Indonesia dengan materi yang cerdas dan mengundang gelak tawa.
Namun, roda kehidupan tak selamanya berputar di atas. Mongol pernah mengalami sebuah pukulan telak yang membuatnya jatuh tersungkur, bukan karena karier, melainkan karena masalah finansial yang begitu pelik.
Pangkal masalahnya adalah uang dalam jumlah yang sangat fantastis, yakni sebesar Rp53 Miliar. Angka yang luar biasa besar ini bukanlah uang warisan atau hasil menang undian.
"Gua pernah dibodohin orang, gua pernah ditipu orang, gua nggak pernah membalas. Orang Rp53 miliar aja gua bilang ke orangnya hutangmu ku putihkan." pungkas Mongol.
"Karena dari kasus dia meminjam itu sampai hari ini, everything good. Semuanya aman, semuanya baik, gua nggak masuk rumah sakit, nggak mumet otak gua, gua nggak ketakutan." tambahnya.
Mongol Stress (Instagram)
"Waktu gua kehilangan Rp53 miliar itu, gua nangis kayak anak kecil di dalam kamar." lanjut Mongol.
"Ada itu beritanya banyak banget. Ada orang nyalon gubernur, dipinjamin duit, orangnya ditangkap KPK. Duitnya nggak balik, nggak bisa apa-apa." tutup Mongol di YouTube Melaney Ricardo pada 13 September 2025 lalu.
Saat itulah dunia Mongol terasa runtuh. Uang miliaran hasil kerja kerasnya hilang, dan jaminan yang ia pegang pun tak lagi bernilai. Ia kehilangan segalanya dalam sekejap.
Perasaan hancur, kecewa, dan putus asa bercampur menjadi satu, mendorongnya ke titik terendah dalam hidupnya.
Mongol mengungkapkan bahwa ia sampai pada fase depresi berat. Selama empat hari penuh, ia hanya bisa mengurung diri di dalam kamar.
Ia terus-menerus menangis, meluapkan segala kesedihan dan penyesalannya. Rasa takut pun menyelimutinya, khawatir jika dirinya akan ikut terseret dalam pusaran kasus korupsi yang menjerat temannya.
Momen keterpurukan itu menjadi ujian mental yang luar biasa baginya. Bayangan masa depan yang suram dan kerja keras yang sia-sia terus menghantuinya.
mongol-stres-youtube
Panggung yang biasanya menjadi tempatnya bersinar, kini terasa begitu jauh dan tak tersentuh.
Di tengah kegelapan itu, Mongol mengalami sebuah momen spiritual yang mengubah segalanya. Ia mengaku mendengar sebuah bisikan gaib yang memberinya kekuatan.
Bisikan itu menyadarkannya untuk tidak terus-menerus meratapi nasib dan memintanya untuk segera bangkit dari keterpurukan yang menyiksanya.
Momen itulah yang menjadi titik baliknya. Mongol perlahan mulai mengumpulkan kembali kepingan semangatnya yang telah hancur.
Ia sadar bahwa menangis dan mengurung diri tidak akan mengubah keadaan. Ia harus bangkit dan menata kembali hidupnya dari nol.