Nadya Almira Buka Suara Soal Ancaman Pembunuhan Usai Kasus Tabrak Lari 13 Tahun Lalu

Aktor dan bintang FTV, Nadya Almira, untuk pertama kalinya memberikan pernyataan resmi menanggapi gelombang tuduhan yang menyertainya. Isu yang berkembang di masyarakat menuduhnya menelantarkan korban dari insiden kecelakaan lalu lintas yang melibatkannya lebih dari satu dekade silam.

Dalam pertemuan dengan para jurnalis di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, pada Rabu, 8 Oktober 2025, Almira tampak serius membahas persoalan yang tengah dihadapinya. Kehadirannya di lokasi tersebut bertujuan khusus untuk memberikan klarifikasi atas berbagai spekulasi yang beredar luas.

Nadya mengungkapkan bahwa motivasi utama di balik keputusannya untuk angkat bicara bukan semata-mata disebabkan oleh hujatan atau kritik pedas dari publik. Faktor yang lebih mendesak dan mengkhawatirkan justru datang dari bentuk ancaman lain yang dinilainya sudah melampaui batas.

Baca Juga: Kondisi Terkini Korban Tabrak Nadya Almira 13 Tahun Silam, Alami Pendarahan dari Jahitan Operasi Otak

"Sebenarnya, untuk hujatan, mungkin tidak terlalu menjadi persoalan utama. Namun, yang sungguh-sungguh memprihatinkan adalah ancaman-ancaman serius yang turut saya terima," jelas Almira saat menjawab pertanyaan awak media.

Menurut penuturannya, situasi yang berkembang sudah mencapai tahap yang tidak dapat lagi diabaikan begitu saja. Ia merasa perlu untuk mengambil langkah proaktif guna mencegah eskalasi atau terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.

Baca Juga: Kronologi Kasus Dugaan Tabrak Lari Nadya Almira, Dituding Baru Kasih 185 Juta dari Biaya Total 385 Juta

"Kondisi ini jelas tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Di sisi lain, saya ingin menegaskan bahwa saya sendiri sebenarnya tidak memiliki pemahaman lengkap tentang bagaimana seluruh situasi ini bisa berkembang sedemikian rupa," tambahnya lagi.

Ketika didesak untuk memberikan rincian lebih spesifik mengenai bentuk ancaman yang dimaksud, artis yang kerap membintangi serial televisi ini mengakui tingkat keparahannya. Ancaman yang ia sebutkan bukan hanya intimidasi biasa, melainkan sudah menyentuh level ancaman nyawa.

Nadya Almira

Ancaman pembunuhan tersebut, sebagaimana dijelaskan Almira, disampaikan melalui fitur pesan pribadi atau direct message (DM) di berbagai platform media sosialnya. Metode ini memungkinkan pelaku untuk mengirimkan teror secara langsung dan personal.

Konfirmasi atas adanya teror maut ini tidak hanya datang dari pihak Nadya Almira sendiri. Raden Reza Pramadia, selaku pengacara yang menanganinya, juga memberikan pernyataan senada yang memperkuat keterangan kliennya.

"Benar, ada konten pesan yang secara terang-terangan menyatakan ancaman pembunuhan terhadap Nadya. Tentu saja, sebagai manusia biasa, hal ini menimbulkan rasa takut dan was-was yang besar," ujar Reza kepada para wartawan yang hadir.

Selain berhadapan dengan ancaman keamanan jiwa, Almira mengungkapkan bentuk teror lain yang turut ia alami. Ia menyebut adanya upaya sistematis untuk membobol keamanan akun media sosial serta perangkat telepon genggam yang digunakannya sehari-hari.

Nadya Almira

"Beberapa ancaman lain juga menyebutkan upaya peretasan, baik terhadap ponsel saya maupun akun Instagram. Tidak hanya itu, terdapat pula pesan yang berisi intimidasi semacam 'awas kalau sampai ketemu', dan sejenisnya," tutur Nadya mendeskripsikan teror yang diterima.

Lebih lanjut, perempuan yang berkarier di dunia hiburan ini membeberkan karakteristik dari akun-akun pengirim ancaman tersebut. Mayoritas berasal dari profil-profil yang tidak dapat diidentifikasi keasliannya atau yang biasa disebut sebagai akun palsu.

"Berdasarkan pengamatan saya, sebagian besar akun tersebut adalah akun bodong. Mereka menggunakan identitas samaran atau fake account dalam menyampaikan ancaman," jelasnya lebih rinci.

Gelombang ancaman dan upaya peretasan ini disebutkan oleh Almira mulai meningkat secara signifikan pascaviralnya sebuah video yang mengangkat kasus kecelakaan tersebut.