Nadin Amizah menyuarakan keresahannya lantaran dilarang memasang Garuda Biru sebagai Peringatan Darurat saat manggung.
Seperti diketahui, berbagai lapisan masyarakat termasuk artis dan musisi belakangan menentukan sikap mengawal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk Pilkada 2024.
Nadin Amizah Dilarang Pasang Peringatan Darurat [Instagram]
Namun, pernyataan sikap Nadin sempat terhalang kebijakan pelaksana festival musik. Hal ini membuatnya sambat di media sosial.
Kekecewaan Nadin disampaikan melalui postingan Instagram Story akun @cakecaine.
“Untuk memisahkan seni dari politik dan politik dari seni adalah upaya represif dan bodoh,” kata postingan Nadin Amizah.
Dalam postingannya, Nadin membenarkan dugaan dari musisi Baskara Putra atau Hinda bahwa gerakan ini akan dilarang oleh pihak penyelenggara.
“Seperti yang sudah diprediksi oleh @wordfangs bahwa beberapa acara melalui panitianya melarang performer menampilkan materi multimedia yang berunsur politik, shame,” ungkap Nadin.
Sebelum Nadin, Fiersa Besari juga mengungkap hal serupa. Ia mengaku kecewa karena tidak bisa memasang visual Peringatan Darurat saat tampil.
View this post on Instagram
Dengan tindakan represif ini, Fiersa merasa seharusnya mereka lebih lantang lagi menyuarakan sikap terkait pergolakan politik di Indonesia.
Sudah bukan lagi zamannya menganggap bahwa musik dan politik harus berada pada koridor yang terpisah. Karena pada hakikatnya situasi politik negara akan memengaruhi semua aspek kehidupan.
Mereka menganggap perlunya terus bersuara untuk menolak revisi DPR terhadap peraturan Pilkada 2024 yang dinilai akan menguntungkan pihak tertentu.
Di sisi lain, beberapa penyanyi Indonesia sudah memasang visual Peringatan Darurat saat manggung.
Beberapa musisi itu antara lain, Hindia, Kunto Aji, Danilla Riyadi, dan masih banyak lagi.
