Komeng, seorang publik figur yang dikenal akan keceriaannya dan humor spontannya, ternyata memiliki kisah sedih yang menghantui masa lalunya.
Pemilik jargon Spontan Uhuy ini harus menghadapi pukulan berat pada bulan Juli 2016, ketika ia kehilangan putri tercintanya, Cantika Alhayu Aldi, yang meninggal dunia pada usia 10 tahun.
Cantika, anak perempuan Komeng, dikenal sebagai sosok yang ceria dan penuh kehidupan, namun nasib tragis menimpanya ketika ia tersedak saat menyantap mie.
Kejadian tersebut akhirnya menyebabkan kepergian Cantika yang begitu cepat dan tak terduga.
View this post on Instagram
Dalam sebuah penampilan di acara Pagi Pagi Ambyar, Komeng membagikan kisah menyedihkan tentang kehilangan putrinya, yang menjadi momen yang sangat menyakitkan bagi dirinya dan istrinya, Aprilliana Indra Dewi.
Komeng menceritakan bahwa Cantika dan adiknya, yang biasa dipanggil Gaga, sedang dalam perjalanan ke rumah kerabat mereka ketika kejadian tragis itu terjadi.
Mereka berdua pergi bersama sopir, setelah mendengar bahwa di rumah kerabat mereka sedang disajikan cwie mie.
“Cantika dan Gaga duduk bersama di belakang sopir, sambil bercanda,” kenang Komeng dengan penuh duka.
Namun, kebahagiaan itu berubah menjadi kesedihan ketika Cantika tiba-tiba kesulitan bernapas setelah tersedak.
Gaga segera menghubungi orangtua mereka dan meminta agar Cantika segera dibawa ke rumah sakit.
“Gaga mengatakan Cantika kesulitan bernapas. Dia langsung menghubungi kami,” kata Komeng.
Sayangnya, upaya mereka membawa Cantika ke rumah sakit tidak berhasil menyelamatkan nyawanya.
Komeng [Instagram]
“Saat tersedak, jalur napasnya tertutup. Membuat napas buatan pun menjadi sulit karena terhalang,” jelas Komeng dengan kesedihan yang mendalam.
Sejak kepergian Cantika, Komeng mengungkapkan bahwa adik laki-lakinya, Gaga, sering kali teringat akan kejadian tragis tersebut.
Bahkan, ia sering kali terbangun di tengah malam karena memori tentang Cantika yang terus menghantuinya.
“Gaga sering kali terbangun tengah malam. Karena saat itu, Cantika tidur di pangkuannya,” ungkap Komeng dengan suara gemetar, mengingat kembali momen menyakitkan itu.
