Kisah Cinta Puput Nastiti Devi pada Ahok, Ditembak di Penjara, Jatuh Cinta Setelah Nikah

Pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Puput Nastiti Devi tengah menantikan kelahiran buah hati ketiga mereka. Di balik kabar bahagia tersebut, tersimpan perjalanan cinta yang unik, penuh liku, dan sarat akan keyakinan.
Kisah mereka bukanlah cerita cinta pada pandangan pertama, melainkan sebuah ikatan yang dijalin oleh takdir, doa, dan serangkaian "tanda" yang diyakini Ahok.
Awal pertemuan mereka sama sekali tidak romantis. Puput, seorang polwan, awalnya adalah pengawal pribadi mantan istri Ahok, Veronica Tan. Pasca aksi unjuk rasa 411 (4 November) 2016 yang memicu situasi mencekam, pimpinan kepolisian memutuskan seluruh keluarga Ahok harus mendapat pengawalan ketat. Saat itulah, sosok Puput mulai sering terlihat oleh Ahok.
Baca Juga: Biodata dan Agama Puput Nastiti Devi, Eks Polwan yang Lagi Hamil Anak Ketiga Ahok
Namun, saat itu tidak ada sedikitpun perasaan khusus dalam benak Ahok. Baginya, Puput hanyalah seorang polwan yang menjalankan tugas. Pikirannya bahkan tidak pernah mengarah pada kemungkinan untuk memiliki hubungan khusus dengannya.
Situasi berubah drastis ketika Ahok harus mendekam di Mako Brimob. Di balik jeruji besi itulah, hubungannya dengan Veronica Tan retak dan berakhir dengan perceraian. Dalam masa-masa sulit itu, dorongan untuk menikah lagi justru datang dari sang ibu, Buniarti Ningsih. Sang ibu berpesan, Ahok membutuhkan seorang pendamping yang bisa menggantikannya mengurus kehidupan Ahok.
Trauma akan pernikahan sebelumnya sempat membuat Ahok berpikir untuk menjadi pendeta. Namun, masukan dari orang-orang terdekat dan buku yang dibacanya menyiratkan bahwa dia harus mencari pengganti Veronica. Seorang teman dekatnya lah yang secara blak-blakan pertama kali menunjuk Puput sebagai calon yang "agak lumayan".
"Lu kalo bilang tuhan menyediakan buat lu, lu di penjara mana ada cewek, Hok!... Cuma satu yang gue lihat agak lumayan, tuh ajudan bini lu tuh! Itu Tuhan yang kasih lu tuh!" kenang Ahok menirukan ucapan temannya.
Keluarga Ahok Dan Puput Nastiti Devi. [Instagram]
Awalnya, Ahok sangsi. Jarak usia 31 tahun antara dirinya dan Puput menjadi halangan logika pertama. Namun, satu per satu "tanda" yang dimintanya, seolah-olah untuk mempersulit Tuhan, ternyata terpenuhi.
Mantan Wakil Gubernurnya, Djarot Saiful Hidayat, mensyaratkan calon istri harus berasal dari Jawa Timur. Ternyata, ayah Puput asli Jatim, meski sang anak ber-KTP Jawa Barat.
Ahok pun meminta tanda-tanda lain yang semakin "tidak masuk akal", termasuk kesediaan Puput untuk pindah agama. Hal terakhir dan paling "konyol" yang ia minta adalah kesamaan garis tangan. Secara mengejutkan, ketika diperiksa, garis tangan mereka ternyata sama persis.
"Bukan saya percaya garis tangan, itu cuma konyolnya saya maksa Tuhan gue nikah sama nih orang," ujar Ahok.
Bagi dia, semua tanda itu adalah iluminasi yang meyakinkannya untuk melangkah.
Di sisi lain, Puput sama sekali tidak menduga. Wanita yang saat itu hanya fokus pada karier dan keluarga itu dikejutkan oleh lamaran langsung Ahok tanpa proses pendekatan sama sekali.
"Bapak bilangnya seperti ini 'kamu mau gak jadi bini gua?'. Saya shock dong ya," cerita Puput.
Kekagetan itu dijawabnya dengan bijak. Ia meminta waktu untuk berdoa dan meminta petunjuk Tuhan serta restu orang tua. Setelah mempertimbangkan pribadi Ahok yang ia nilai jujur, disiplin, tegas, dan bertanggung jawab, serta sambutan hangat dari keluarga besar Ahok, Puput pun mantap menerimanya.
Uniknya, Puput mengakui bahwa ia menikahi Ahok tanpa diawali rasa cinta.
Keluarga Ahok Dan Puput Nastiti Devi. [Instagram]
"Cintanya nyusul saat sudah menikah," ujarnya.
Rasa cinta itu tumbuh secara alami setelah mereka hidup bersama dan saling mengenal.
Ahok dan Puput akhirnya menikah pada 25 Januari 2019, sehari setelah Ahok dinyatakan bebas dari penjara. Pernikahan mereka menandai babak baru dalam hidup Ahok. Ahok yang dikenal blak-blakan dan keras, dikatakan menjadi lebih sabar. Puput bahkan dengan bangga menyebut suaminya itu telah berubah.
Kini, pasangan dengan panggilan sayang "yeo-bo" (panggilan Puput untuk Ahok, artinya sayang dalam Bahasa Korea) dan "buin" (panggilan Ahok untuk Puput, artinya istri) itu sedang menanti kelahiran anak ketiga mereka.