Nama Kiky Saputri mendadak jadi trending di X. Rupanya gara-gara Kiky ikut berkomentar mengenai Tapera atau Tabungan Perumahan Rakyat.
Kiky tampaknya tidak sepakat seperti kebanyakan pengguna X sehingga mengubah kepanjangan dari Tapera dalam cuitannya.
“Tapera. Tabungan Perumahan Rakyat. Atau Tabungan Penderitaan Rakyat?” tanya Kiky pada Rabu (29/5/2024).
Tapera.
Tabungan Perumahan Rakyat.
Atau Tabungan Penderitaan Rakyat?Akhhhhh~~
— Mrs. Kiky (@kikysaputrii) May 28, 2024
Kritik Kiky Saputri malah diledek warganet lantaran dukungannya kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Pasalnya Presiden dan Wakil Presiden terpilih itu mendukung keberlanjutan pemerintahan era Presiden Jokowi.
Ledekan warganet rupanya direspons Kiky pada hari yang sama.
Menurut Kiky, pilihannya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lalu tidak ada hubungannya dengan kritiknya terhadap pemerintahan saat ini.
Kiky Saputri [Instagram]
“Banyak yang tantrum ke pilihan Presiden yang akan datang, padahal yang dikritisi kebijakan Presiden yang sekarang,” tulis Kiky Saputri masih di platform X.
Kiky pun meledek balik, apabila kebijakan Tapera akan tetap ada meski pasangan calon (paslon) lain yang menang di Pilpres 2024.
“Emang ente pada yakin banget kalo ‘pilihan kalian’ yang menang, kebijakan ini tidak dibuat juga oleh Pak Jokowi?” tanya Kiky balik.
“Trus yang boleh mengkritisi cuma yang kalah gitu? Gimana sih. Ga ngerti deh adinda,” tegasnya.
Banyak yang tantrum ke pilihan Presiden yang akan datang, padahal yang dikritisi kebijakan Presiden yg sekarang.
Emang ente pada yakin banget kalo “pilihan kalian” yg menang, kebijakan ini tidak dibuat juga oleh Pak Jokowi?
Trus yang boleh mengkritisi cuma yg kalah gitu?…
— Mrs. Kiky (@kikysaputrii) May 29, 2024
Perdebatan rupanya belum berakhir. Seorang warganet menjelaskan apabila paslon pilihan Kiky Saputri mendukung keberlanjutan.
Lagi-lagi Kiky mampu menjawabnya dengan yakin.
“Kayaknya itu cuma ucapan buat orang yang pesimis. Apalagi mereka belum menjabat,” kata Kiky.
Lebih lanjut, Kiky juga menyinggung kenaikan UKT yang sebelumnya juga dihubungkan dengan paslon pilihannya.
“Dan buktinya ketika banyak yang mengkritisi, kebijakan UKT itu dibatalkan. Jadi kenapa bersuara harus di kotak-kotakkan,” tandasnya.
