Ketua PBNU Soroti Perilaku Gus Miftah, Ketum GP Ansor Minta Tak Diperpanjang

Ketua PBNU bidang Media, IT dan Advokasi, Savic Ali memberikan opininya terkait kasus Gus Miftah.

Dia membeberkan perilaku pria dengan nama asli Miftah Maulana itu tidak sesuai dengan NU (Nahdlatul Ulama).

Savic Ali beropini di media sosialnya terkait ucapan Miftah yang terbaru, mengomentari Yati Pesek.

Baca Juga: Ada Mahalini Hingga Marcell Darwin, 4 Artis Pilih Mualaf Sebelum Menikah

"Guyonan Kang Miftah itu buka guyonan ala santri. Apalagi yang rekaman ama Bu Yati," ucap Savic.

"Akan menjadi masalah buat (citra & persepsi) NU jika diterus-terusin," sambungnya.

Ini status ketua PBNU loh!

Sampean yakin sadar? 😀 pic.twitter.com/pE7GwddGBh

— hamzah sahal (@hhsahal) December 6, 2024

Baca Juga: Sabrina Chairunnisa Unboxing Sepatu Rp15 Juta Hadiah Baek Hyun Woo untuk Hong Hae In 'Queen of Tears'

Dia berharap Miftah bisa segera sadar dengan ucapannya karena latar belakang yang dibawa.

"Mugo wae wonge sadar kalo dia nggak bawa diri sendiri bahwa tindakan dan omongan dia juga berdampak pada warga NU yang lain," papar Ali.

Opininya itu berdasar pada pendiri Nahdlatul Ulama yang alim dan menjaga tutur kata.

"NU didirikan oleh sosok-sosok alim yang hati-hati dalam omongan dan tindakan," ucapnya.

Postingan Savic Ali itu lantas dibagikan oleh netizen lainnya. Mereka berharap Miftah segera sadar dengan cara bercandanya.

"Ini status ketua PBNU loh! Sampean yakin sadar? 😀," ungkap netizen.

"Kalo semua ini terus berlanjut, Pembelaan NU dan GP Ansor terhadap Miftah, masyarakat akan menilai bahwa 'Wajah' para Gus dan kyai NU ya mayoritas seperti Miftah," imbuh netizen.

Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor H. Addin Jauharudin pun ikutan membuka suara.

Dia meminta netizen tidak lagi memperpanjang diskusi mengenai Miftah Maulana karena menurutnya itu hanya bercanda.

"Itu hanya guyon. Kita kenal Gus Miftah, tokoh yang suka guyon, keduanya juga sudah bertemu, dan saling ber-maafan," cerita Addin.

"Polemik sudah selesai dan tidak perlu diperpanjang," lanjut.