Istri Sandy Permana Ungkap Anak Mereka Trauma usai Sang Ayah Ditusuk
Me and Moms

Kepergian tragis aktor Sandy Permana pada tanggal 12 Januari 2025 meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, terutama ketiga anaknya. Mereka mengalami trauma berat akibat kejadian tersebut.
Ade Andriani selaku istri almarhum mengungkapkan bahwa salah satu anaknya yang masih di bawah umur sering berteriak hingga kehilangan nafsu makan setelah mengetahui ayahnya meninggal dunia secara tragis.
Sejak mengetahui ayahnya dibunuh, anak Sandy Permana menunjukkan perubahan perilaku yang drastis, demikian penjelasan dari Ade.
Baca Juga: Ada Mahalini Hingga Marcell Darwin, 4 Artis Pilih Mualaf Sebelum Menikah
"Trauma, mentalnya terganggu. Hari pertama dan kedua anak saya masih stabil, tapi masuk hari ketiga, saat pelaku sudah ditangkap, anak saya mulai berteriak-teriak sampai sekarang," kata Ade seperti yang dilansir dari Okezone.
Kekhawatiran mendalam dirasakan oleh Ade Andriani. Anaknya tidak hanya terus-menerus berteriak, tetapi juga mogok makan. Ia khawatir trauma ini akan mengganggu kesehatan fisik buah hatinya.
"Iya, dia nggak mau makan sama sekali. Teriak-teriak nggak jelas sampai sekarang," lanjut Ade.
Baca Juga: Sabrina Chairunnisa Unboxing Sepatu Rp15 Juta Hadiah Baek Hyun Woo untuk Hong Hae In 'Queen of Tears'
Mengenal sosok pelaku, Nanang Irawan alias Nanang Gimbal, membuat trauma yang dialami anak-anak Sandy Permana semakin parah.
"Anak-anak saya tahu siapa pelakunya. Itu yang membuat mereka semakin terguncang," terangnya.
Dengan nada tegas, Ade Andriani menyatakan bahwa permintaan maaf dari istri pelaku tidak akan ia terima.
Ia menilai perbuatan Nanang Irawan terlalu keji dan sulit untuk dimaafkan. Proses hukum pun harus tetap berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Saya tidak menerima permintaan maafnya. Tidak mudah memaafkan seseorang yang telah menghilangkan nyawa suami saya. Dia gampang sekali meminta maaf, tapi itu tidak cukup," seru Ade.
Ade Andriani berharap agar pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal, bahkan hukuman maksimal, atas tindakan keji yang telah ia lakukan terhadap suaminya.
"Tidak ada pintu damai!" tandas Ade.