Me and Moms

Istilah Daddy Issues, Apa Artinya?

Daddy Issues menjadi salah satu istilah yang populer di tengah masyarakat, umumnya anak muda yang aktif secara media sosial.

Istilah Daddy Issues sendiri datang dari Bahasa Inggris, yang secara harafiah berarti masalah terkait ayah.

Ilustrasi anak (Pexels)

Dikutip IndoPop dari lama Hello Sehat, Daddy Issue atau jamak Daddy Issues, merupakan istilah informal yang digunakan untuk menggambarkan masalah yang dialami seseorang dalam membentuk hubungan yang aman dan sehat di masa dewasa, akibat hubungan yang tidak sehat atau kekurangan kasih sayang dengan ayahnya di masa kanak-kanak.

Meski istilah ini lebih sering ditujukan kepada perempuan, laki-laki juga bisa mengalami kondisi serupa.

Ada beberapa penyebab munculnya Daddy Issues, mulai dari ketidakhadiran sosok ayah hingga hubungan kelurga yang tak harmonis.

Lebih lengkap, berikut adalah beberapa faktor terjadinya Daddy Issue;

Ilustrasi Anak (Pexels)

Ketidakhadiran ayah
Kehilangan sosok ayah karena perceraian, kematian, atau ketidakhadiran fisik lainnya dapat berdampak besar pada anak.

Hubungan yang tidak harmonis dengan ayah
Hubungan yang dingin, penuh konflik, atau kurang kasih sayang dengan ayah juga dapat berakibat negatif.

Keterlibatan emosional yang minim
Ayah yang jarang menunjukkan afeksi, tidak terlibat dalam pengasuhan, atau tidak memberikan support emosional bisa memicu daddy issue.

Trauma masa kecil
Pengalaman traumatis dengan ayah, seperti kekerasan fisik atau emosional, juga dapat berpengaruh.

Selain itu, ada juga ciri-ciri seseorang memiliki daddy Issues. Berikut adalah tanda-tanda seseorang mungkin mengalami daddy issue:

  • Kesulitan dalam menjalin hubungan yang sehat karena sulut mempercayai pasangan, takut ditinggalkan, cemburu berlebihan, posesif, atau selalu mencari validasi dari pasangan.
  • Mencari sosok ayah pengganti dengan memiliki pasangan yang jauh lebih tua, dengan sifat-sifat tertentu yang mengingatkan pada ayah, atau terlibat dalam hubungan yang tidak sehat demi rasa aman.
  • Memiliki masalah kepercayaan diri dan harga diri. Mudah merasa tidak berharga, insecure, dan takut dicampakkan.
  • Cenderung memiliki ketergantungan berlebihan dan membutuhkan banyak perhatian dan validasi dari orang lain, takut sendirian, dan kesulitan mengambil keputusan sendiri.

Penting untuk diingat bahwa “daddy issue” bukanlah diagnosis klinis resmi dalam dunia psikologi. Istilah ini lebih merupakan konsep informal yang digunakan untuk menggambarkan pola perilaku tertentu.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top
Indopop.id Dapatkan Gosip Ekslusif Paling Update dan Terkini Selebriti Indonesia
Dismiss
Allow Notifications