Inul Daratista Sambut Kenaikan Pajak di Tahun 2025 dengan Kerja Keras Kala Liburan

Pedangdut sekaligus pengusaha sukses, Inul Daratista, turut menanggapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang akan berlaku mulai tahun 2025.

Melalui unggahan di media sosialnya, Inul mengungkapkan bahwa ia rela bekerja di tengah waktu liburannya demi memenuhi kewajiban pajak yang meningkat. Reaksi ini muncul setelah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan secara resmi menetapkan kenaikan tarif PPN menjadi 12 persen, berlaku mulai 1 Januari 2025.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Inul Daratista (@inul.d)

Baca Juga: 3 Aktor ini Dianggap Tertawakan Sandra Dewi perihal Kasus Korupsi Timah

rb-2

Sebagai seorang pelaku usaha di berbagai bidang, selain berprofesi sebagai penyanyi, Inul merasakan langsung dampak dari kebijakan kenaikan PPN ini. Ia menyatakan bahwa dirinya harus bekerja lebih keras untuk memenuhi kewajiban pajaknya yang meningkat di tahun 2025.

Keputusan Inul untuk tetap bekerja selama liburan akhir tahun menunjukkan keseriusannya dalam menghadapi perubahan kebijakan perpajakan ini.

Baca Juga: Bernadya Klarifikasi Soal Potongan Video yang Buat Ibunya Dihujat Netizen

"Liburan sambil mengais cuan-cuan biar bisa bayar pajak yang menjulang untuk 2025," tulis Inul Daratista dalam unggahannya.

Sebagai tambahan, Inul juga membagikan informasi mengenai jadwal pertunjukannya selama periode liburan akhir tahun.

"Jangan lupa malam tahun baruan di Golden Tulip Batu Malang yoo. Sampai jumpa 28 Desember 2024 di Renaisance Ballroom. Yo mas @adechan_indonesia bajune sing uwuuww yah. Probolinggo jumpa aku di tanggal 4 Januari 2025 bersama bumbu terdebest," imbuh Inul.

Unggahan Inul tersebut memicu berbagai reaksi dari netizen di media sosial. Sebagian besar dari mereka memberikan pujian atas ketangguhan Inul dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk kebijakan kenaikan pajak yang akan datang.

Gaun Inul Daratista saat Hadiri Pernikahan Sultan Pamekasan Dikritik
 

"Salah satu pengusaha yang mampu bertahan dalam berbagai kondisi dan situasi, manteb mba Inul, sukses selalu," beber warganet.

Seperti diketahui, kebijakan kenaikan PPN ini akan berdampak pada hampir seluruh barang dan jasa yang sebelumnya telah dikenakan PPN, mencakup kebutuhan sehari-hari seperti sabun, makanan di restoran, pulsa telepon, hingga hiburan seperti tiket konser.

Meskipun demikian, pemerintah memberikan pengecualian terhadap tiga komoditas, yaitu tepung terigu, gula industri, dan minyak goreng bersubsidi "Minyak Kita." Ketiga barang tersebut tetap dikenakan PPN sebesar 11 persen, dengan selisih 1 persen ditanggung oleh pemerintah.