Dinar Candy Minta Ko Apex Tak Dijadikan Kambing Hitam

Dinar Candy merasa tuntutan 6 tahun penjara untuk Ko Apex terlalu berat dan tidak adil, mengingat kekasihnya itu hanya menjalankan perintah atasan.

DJ seksi itu merasa ada ketidakadilan dalam kasus ini, karena Ko Apex hanya menjalankan perintah. Namun, kekasihnya itu harus menanggung hukuman yang begitu berat.

Dinar Candy dan Ko Apex
 

Baca Juga: 3 Aktor ini Dianggap Tertawakan Sandra Dewi perihal Kasus Korupsi Timah

"Saya hanya minta keadilan. Karena Ko Apex bekerja berdasarkan instruksi atasannya," kata Dinar Candy dalam pernyataannya yang dikutip dari kanal YouTube Populer Seleb pada Rabu (27/11/2024).

Dinar meminta pihak berwenang untuk melihat kasus ini secara lebih jernih dan tidak hanya menyalahkan Ko Apex.

Ia beranggapan bahwa ada pihak lain yang lebih bertanggung jawab atas tindakan sang kekasih.

Baca Juga: Bernadya Klarifikasi Soal Potongan Video yang Buat Ibunya Dihujat Netizen

"Apa yang dilakukan Ko Apex bukan kehendak dirinya sendiri. Jadi, saya minta dia jangan dikambinghitamkan. Tetap semangat untuk tegakkan keadilan," ujarnya.

Senada dengan pernyataan Dinar, Ko Apex menyatakan kesiapannya untuk menjalani proses hukum yang sedang berjalan.

Namun, ia juga menegaskan bahwa dirinya berharap mendapatkan keadilan karena merasa telah menjadi korban dalam kasus ini.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Dinar Candy (@dinar_candy)

"Dalam kasus pemalsuan dokumen ini, saya bukan satu-satunya pelaku. Ada pihak lain yang juga terlibat, tapi saya merasa justru saya yang ditumbalkan," beber Ko Apex.

Atas perbuatannya memalsukan dokumen kapal, Ko Apex didakwa melanggar tiga pasal sekaligus, yaitu Pasal 263 ayat (1) KUHP, Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, dan Pasal 374 KUHP.

Sebagai konsekuensi dari perbuatannya, Ko Apex harus menghadapi tuntutan pidana penjara selama enam tahun.

DJ kelahiran 1992 itu berharap agar proses hukum dapat mengungkap seluruh kebenaran dan melibatkan semua pihak yang terlibat, sehingga tidak ada yang menjadi korban atau dijadikan kambing hitam.