Deddy Corbuzier Ngaku Jadi Orang Pertama yang Minta Gus Miftah Mundur dari Jabatannya

Dalam sebuah kesempatan, Deddy Corbuzier mengungkapkan keprihatinannya terhadap gaya bercanda Gus Miftah yang terkadang dianggap berlebihan.

Sebagai sahabat dekat, Deddy mengaku sering menegur Gus Miftah secara langsung melalui telepon atau pesan WhatsApp.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Deddy Corbuzier, Ph.D (@mastercorbuzier)

Baca Juga: 3 Aktor ini Dianggap Tertawakan Sandra Dewi perihal Kasus Korupsi Timah

rb-2

Deddy memilih cara ini untuk menyampaikan kritiknya secara lebih pribadi dan menghindari perdebatan yang tidak perlu di ruang publik seperti media sosial.

“Sebelum masalah (pedagang es teh) ini viral, saya sudah sering tegur dia lewat telepon dan chat,” kata Deddy Corbuzier seperti dikutip dari Intens Investigasi, pada Senin (9/12/2024).

Baca Juga: Bernadya Klarifikasi Soal Potongan Video yang Buat Ibunya Dihujat Netizen

Ketika ditanya mengenai respons Gus Miftah, Deddy menjelaskan bahwa sahabatnya itu merasa kesulitan untuk mengubah gaya bercandanya yang sudah melekat sejak lama.

Pemilik nama asli Miftah Maulana Habiburrahman itu berargumen bahwa gaya bercanda yang khas itulah yang menjadi ciri khasnya saat berceramah.

“Ya beliau bilang, ‘Wah, gue memang becandanya dari dulu memang begini.’ Nah kemudian terjadi kan pedagang es teh dan Yati Pesek. Ya begitulah Gus Miftah,” kenang Deddy.

Deddy Corbuzier
 

Suami Sabrina Chairunnisa itu berpendapat bahwa sorotan yang ditujukan kepada Miftah lantaran pemuka agama itu menjabat sebagai utusan khusus Presiden Prabowo Subianto.

Bahkan, Deddy menjadi orang pertama yang mengusulkan Miftah agar mundur dari jabatan tersebut.

“Sebenarnya, ketika masalah ini viral dan menjadi sorotan banyak pihak, saya adalah orang pertama yang meminta dia mundur dari jabatan tersebut,” paparnya.

Melalui konferensi pers yang digelar pada tanggal 6 Desember 2024, Gus Miftah mengumumkan keputusan pentingnya untuk mengundurkan diri dari jabatan sebagai Utusan Khusus Presiden.

“Keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab saya yang mendalam terhadap bapak Prabowo Subianto dan seluruh masyarakat Indonesia,” terang Miftah kala itu.