Cristian Gonzalez: Wasit Ahmed Al Kaf Jadi Pemain ke-12 Bahrain Saat Lawan Timnas Indonesia
Gosip

Legenda sepak bola Indonesia, Cristian Gonzalez, menyuarakan kekecewaannya terhadap wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf, yang memimpin laga kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Bahrain dan Indonesia pada Kamis malam (10/10). Dalam unggahan di Instagram pribadinya, Gonzalez terang-terangan menyebut Ahmed Al Kaf sebagai "pemain ke-12" Bahrain di lapangan.
"Pemain ke-12," tulis Cristian Gonzalez pada Jumat (11/10).
Gonzalez mengaku baru kali pertama dalam kariernya melihat seorang wasit yang justru asyik 'bercanda' dengan para pemain lawan di tengah pertandingan.
Baca Juga: Ciee, Fuji Kepergok Gandeng Tangan Verrell Bramasta Saat Nonton Timnas Vs Bahrain
"Baru kali ini, saya lihat wasit banyak bercanda dan ketawa dengan para pemain," ujar Cristian Gonzalez satire.
Tak hanya itu, Gonzalez juga memberikan sindiran tajam terkait kinerja Ahmed Al Kaf, dengan menyebutnya sebagai contoh cara kerja wasit yang "baik dan benar," sambil menuliskan komentar "Top" dalam huruf kapital.
Kemarahan Gonzalez memicu reaksi dari banyak pengguna Instagram yang ikut meluapkan kekecewaannya terhadap keputusan wasit. Beberapa warganet bahkan menuduh wasit merampok kemenangan Timnas Garuda di kandang Bahrain.
Baca Juga: Ayah Azizah Salsha Bangga Pratama Arhan jadi Pemain Timnas Indonesia Rating Tertinggi
Indikasi berat sebelah dari Ahmed Al Kaf terlihat jelas sepanjang pertandingan. Banyak keputusan yang dinilai merugikan Indonesia, termasuk pelanggaran yang terlalu mudah diberikan kepada pemain Bahrain.
Puncaknya, wasit memperpanjang tambahan waktu babak kedua hingga menit ke-90+9, padahal awalnya hanya diberi tambahan waktu 6 menit. Dalam masa tambahan waktu yang lebih lama itu, Bahrain berhasil menyamakan kedudukan.
Tidak ada insiden signifikan selama injury time yang seharusnya membuat wasit memperpanjang laga lebih lama dari durasi yang ditentukan. Hal ini semakin memperkuat kecurigaan bahwa Ahmed Al Kaf memihak Bahrain.
Pertandingan ini meninggalkan luka bagi Timnas Indonesia dan penggemar sepak bola Indonesia yang merasa tim mereka tidak diperlakukan dengan adil.