CIO Danantara Pandu Sjahrir Punya Istri Bonafit, Namanya Ratna Kartadjoemena

Nama Ratna Kartadjoemena menjadi sorotan publik setelah suaminya, Pandu Sjahrir, resmi dilantik sebagai Chief Investment Officer (CIO) Danantara oleh Presiden Prabowo Subianto.

Ratna Kartadjoemena adalah figur perempuan berpengaruh yang berperan sebagai Chairperson di Paloma Sjahrir Foundation sekaligus seorang impact investor. Kariernya cemerlang di sektor swasta maupun organisasi non-profit, menunjukkan komitmennya dalam dunia investasi dan keberlanjutan.

Sejak muda, Ratna memiliki ketertarikan pada dunia kuliner, meskipun ia menempuh pendidikan di bidang Business Administration di Georgetown University, Washington DC. Ratna diketahui menganut agama Islam.

Baca Juga: Sabrina Chairunnisa Unboxing Sepatu Rp15 Juta Hadiah Baek Hyun Woo untuk Hong Hae In 'Queen of Tears'

Kecintaannya pada industri hospitality semakin mendalam setelah seorang teman menantangnya untuk memilih antara mendirikan bisnis restoran atau melanjutkan studi perhotelan. Awalnya ia berencana mengambil MBA, tetapi kemudian memutuskan mengambil Master of Management dalam bidang perhotelan di Cornell University.

Foto pernikahan Ratna Kartadjoemena dengan Pandu Sjahrir. [Instagram]
Saat menempuh pendidikan, Ratna tertarik dengan konsep resor berkelanjutan yang bekerja sama dengan komunitas lokal. Dalam esai aplikasinya, ia bahkan menuliskan impian untuk memiliki resor berkelanjutan di Bali.

Pada tahun 2011, Ratna kembali ke Indonesia dan bergabung dengan Potato Head Family yang didirikan Ronald Akili. Saat itu, proyek Hotel Katamama masih dalam tahap konsep, dan Ratna berperan penting dalam membentuk tim inti yang menangani arsitektur, pengembangan, konstruksi, serta operasional hotel. Di saat yang sama, Potato Head Family mulai memperluas bisnis restoran di Bali, Jakarta, hingga luar negeri.

Baca Juga: Sepak Terjang Tom Lembong, Disebut Gibran Rakabuming saat Debat Cawapres

Sebagai bagian dari tim manajemen, Ratna menyadari pentingnya sistem dan prosedur yang efisien agar setiap ekspansi tidak harus dimulai dari nol. Ia pun bekerja sama dengan tim Human Resources untuk menyusun kebijakan perusahaan, membentuk tim legal, serta merancang standar operasional bisnis.

Ratna juga berkontribusi dalam proyek keberlanjutan di Potato Head Family, khususnya dalam pengelolaan sampah. Melihat masalah sampah di Jakarta yang sangat serius—dengan jumlah mencapai 6.500 hingga 7.000 ton per hari pada akhir 2018—Ratna menginisiasi kerja sama dengan Yayasan Kampus Diakonia Modern (KDM) untuk mendaur ulang sampah di kantor Potato Head.

Pandu Sjahrir bersama diapit oleh ibunya kartini Sjahrir dan Ratna Kartadjoemena sang istri. [Instagram]
Selain itu, ia menggandeng Waste4Change, sebuah wirausaha sosial yang menangani pengolahan sampah daur ulang, organik, serta residu yang tidak dapat dikomposkan. Melalui inisiatif ini, Potato Head Family menerapkan konsep zero waste to landfill untuk meminimalkan limbah yang berakhir di tempat pembuangan akhir.

Bagi Ratna, keberlanjutan bukan sekadar proyek tambahan, tetapi bagian dari visi dan misi perusahaan. Ia berkomitmen memastikan bahwa nilai keberlanjutan benar-benar tertanam dalam budaya perusahaan, bukan sekadar jargon semata.

Profil Singkat Pandu Sjahrir

Nama Pandu Sjahrir semakin dikenal luas setelah ditunjuk sebagai Chief Investment Officer Danantara. Sebelum masuk dalam struktur kepemimpinan Danantara, namanya lebih akrab di dunia bisnis dan investasi, terutama di sektor batu bara.

Lahir pada 17 Mei 1979, Pandu adalah pengusaha dan investor profesional di Indonesia. Ia merupakan pemilik PT Toba Bara Sejahtera dan pernah menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI-ICMA) periode 2018-2021.

Pada tahun 2014, ia meraih penghargaan Asia Society Young Leaders Awards, yang diberikan kepada pemimpin muda berpengaruh di bawah usia 40 tahun.

Pandu adalah putra sulung dari ekonom Sjahrir dan Nurmala Kartini Sjahrir, seorang antropolog yang juga adik dari Luhut Binsar Pandjaitan. Ayahnya berasal dari Minangkabau dan dikenal sebagai pemikir ekonomi Indonesia, sedangkan ibunya berdarah Batak Toba.

Pandu lahir di Rumah Sakit Brigham and Women's Hospital, Boston, melalui operasi sesar dengan berat 10 pon. Ia memiliki seorang adik bernama Gita Rusmida Sjahrir.

Pada 28 Juni 2008, Pandu menikah dengan Ratna Marie Kartadjoemena di Washington, D.C. Meskipun tengah berjuang melawan kanker paru-paru, ayahnya tetap hadir dalam pernikahan mereka dan memberikan nasihat bagi pasangan ini.

Dalam bidang akademik, Pandu menyelesaikan sekolah menengah di Phillips Academy Andover, Massachusetts, pada tahun 1997. Ia kemudian meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Chicago pada tahun 2000 dan melanjutkan studi magister di Stanford Graduate School of Business. Saat ini, ia juga tengah melanjutkan pendidikan di Universitas Tsinghua.

Pada tahun 2021, Pandu masuk dalam daftar Asia's Most Influential Indonesia, semakin mengukuhkan perannya sebagai sosok penting di dunia bisnis dan investasi.