Biodata Wasit Shen Yinhao, Jadi Public Enemy Usai Pimpin Laga Indonesia vs Uzbekistan
Shen Yinhao, lahir di Shanghai, Tiongkok, pada 6 November 1986. Sejak muda, ia menunjukkan ketertarikan pada dunia sepak bola, tidak hanya sebagai pemain, tetapi juga sebagai pengadil lapangan.
Yinhao memulai karir profesionalnya sebagai wasit pada tahun 2013. Debutnya diwarnai dengan memimpin pertandingan antara GD Sunray Cave melawan CD Blades dalam lanjutan China League One musim 2012-2013.
Kinerja apiknya mengantarkannya untuk memimpin pertandingan di level yang lebih tinggi. Pada tahun 2018, ia mendapat kepercayaan untuk memimpin laga internasional antara China U-23 melawan Suriah U-23. Sejak saat itu, ia mulai dipercaya memimpin berbagai pertandingan internasional, terutama di kejuaraan Asia.
Kemampuan Yinhao terus berkembang dan ia pun mendapatkan lisensi FIFA pada tahun 2018. Hal ini menjadikannya wasit internasional penuh dan membuka peluang baginya untuk memimpin pertandingan di level tertinggi, termasuk Kualifikasi Piala Dunia dan Piala Dunia FIFA.
Yinhao tercatat telah memimpin berbagai pertandingan penting, seperti Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2022, Piala Asia 2023, dan Liga Champions AFC. Ia pun masuk dalam kategori Elite Referees dalam daftar wasit FIFA, menunjukkan kemampuannya yang diakui di kancah internasional.
Meskipun memiliki karir yang cemerlang, Yinhao tak lepas dari kontroversi. Salah satu momen kelamnya terjadi di Indonesia saat memimpin pertandingan semifinal Piala Asia U-23 2024 antara Timnas Indonesia U-23 melawan Uzbekistan.
Beberapa keputusannya dinilai merugikan Indonesia, seperti menganulir gol Muhammad Ferrari karena offside dan memberikan kartu merah kepada Rizky Ridho. Hal ini memicu kekecewaan publik dan banyak yang mempertanyakan kompetensinya.
Terlepas dari kontroversi, Yinhao dikenal sebagai sosok yang tegas dan memiliki prinsip. Ia selalu berusaha untuk memimpin pertandingan dengan adil dan konsisten sesuai dengan peraturan sepak bola.
Ia juga dikenal sebagai pribadi yang disiplin dan selalu menjaga kebugaran fisiknya. Hal ini demi menunjang performanya dalam memimpin pertandingan di level tertinggi.
Di usianya yang masih terbilang muda, Yinhao masih memiliki banyak kesempatan untuk mengembangkan karirnya sebagai wasit. Dengan pengalaman dan kemampuannya, ia diprediksi akan terus bersinar di kancah internasional dan menjadi salah satu wasit terbaik di Asia.
Kontribusi Yinhao untuk sepak bola Asia pun tak perlu diragukan lagi. Ia telah banyak menginspirasi calon wasit muda dan membantu meningkatkan kualitas perwasitan di benua ini.
