Biodata dan Agama Tutut Soeharto, Gugat Menkeu Purbaya Gegara Dilarang ke Luar Negeri

Simak kisah masa kecil Tutut Soeharto hingga menjadi menteri dan pengusaha sukses.

Gosip

18 September 2025 | 12:35:53
image
Tutut Soeharto. (Instagram/tututsoeharto)

Nama Siti Hardijanti Hastuti Rukmana atau yang akrab dikenal sebagai Tutut Soeharto kembali menjadi sorotan publik. Putri sulung Presiden RI ke-2, Soeharto, itu resmi menggugat Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta.

rb-1

Gugatan Tutut tercatat dalam Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) PTUN Jakarta dengan nomor perkara 308/G/2025/PTUN.JKT. Ia menggugat keputusan Menteri Keuangan yang menerbitkan larangan bepergian ke luar negeri terhadap dirinya.

Larangan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 266/MK/KN/2025, yang dikeluarkan pada 17 Juli 2025, saat kursi Menkeu masih dijabat Sri Mulyani.

Baca Juga: Menkeu Baru Sebut Tuntutan 17+8 Hanya dari Sebagian Kecil Rakyat yang Masih Kurang

rb-2

Gugatan ini resmi didaftarkan pada 12 September 2025, dan hingga kini berstatus pemeriksaan persiapan. Majelis hakim dijadwalkan akan membacakan agenda pemeriksaan pada Selasa, 23 September 2025, pukul 10.00 WIB.

Dalam perkara ini, Tutut diwakili kuasa hukumnya, Ibnu Setyo Hastomo, yang telah membayarkan panjar perkara sebesar Rp900.000.

Meski begitu, hingga berita ini diturunkan, pengadilan belum menampilkan detail isi gugatan maupun daftar hakim yang akan menangani perkara. Dari pihak Tutut maupun Kementerian Keuangan juga belum ada pernyataan resmi. Yang jelas, hanya beberapa hari setelah Purbaya Yudhi Sadewa dilantik menggantikan Sri Mulyani pada 9 September 2025, ia langsung berhadapan dengan gugatan hukum dari putri Presiden Soeharto.

Baca Juga: Yudo Sadewa Diduga Anak Menkeu Purbaya Sebut Sri Mulyani Agen CIA yang Nyamar, Kini Akunnya Raib!

Profil Lengkap Tutut Soeharto

Tutut Soeharto. (Instagram/tututsoeharto)Tutut Soeharto. (Instagram/tututsoeharto)

Kehidupan Awal

Tutut Soeharto lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1949, sebagai anak sulung pasangan Soeharto dan Siti Hartinah (Tien Soeharto). Saat itu, ayahnya masih berpangkat Letnan Kolonel dan menjabat sebagai Komandan Brigade Mataram. Situasi kelahirannya penuh dinamika, karena Soeharto tengah bertugas dalam perang gerilya dan baru bisa melihat putrinya tiga bulan setelah ia lahir.

Dari garis keturunan ibunya, Tutut masih memiliki darah bangsawan, yakni keturunan Mangkunegara III. Nama panggilannya muncul dari masa kecil. Semula ia dipanggil Tuti, kependekan dari Hastuti. Namun karena jarang merespons, ayahnya menirukan bunyi kereta api “tut… tut…” hingga panggilan Tutut melekat hingga kini.

Pendidikan formal ditempuhnya di SMA Negeri 1 Jakarta, pemeluk agama Islam ini kemudian sempat kuliah di Fakultas Teknik Universitas Trisakti, meski tidak sampai menamatkan studinya.

Kehidupan Pribadi

Tutut Soeharto. (Instagram/tututsoeharto)Tutut Soeharto. (Instagram/tututsoeharto)

Pada 1972, Tutut menikah dengan Indra Rukmana, putra pengusaha Edi Kowara Adiwinata. Pernikahan keduanya digelar megah di Istana Bogor. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai empat anak:

  • Dandy Nugroho Hendro Maryanto (Dandy)

  • Danty Indriastuty Purnamasari (Danty)

  • Danny Bimo Hendro Utomo (Danny)

  • Danvy Sekartaji Rukmana (Sekar)

Salah satu anaknya, Danty, pernah menjadi pembawa bendera Merah Putih dalam Paskibraka Nasional 1990. Ia juga terjun ke politik dengan maju sebagai caleg DPR RI dari Partai Golkar pada Pemilu 2024, meski gagal melenggang ke Senayan.

Karier Politik dan Bisnis

Karier politik Tutut mencatatkan sejarah saat ia dipercaya menjabat sebagai Menteri Sosial Republik Indonesia dalam Kabinet Pembangunan VII (1998). Sebelumnya, ia duduk di MPR RI Fraksi Golkar pada periode 1992–1998. Bersama Tuti Alawiyah (Menteri Urusan Wanita) dan Justika Baharsjah (Menteri Pertanian), Tutut menjadi salah satu dari sedikit menteri perempuan di kabinet saat itu.

Selain dunia politik, Tutut juga aktif di dunia bisnis. Ia dikenal sebagai pemilik utama Grup Citra Lamtoro Gung, yang menaungi lebih dari 90 perusahaan di sektor telekomunikasi, media, infrastruktur, hingga jalan tol. Proyek jalan tol yang dikembangkan kelompok usahanya bahkan menjangkau ke Myanmar dan Filipina. Pada tahun 1991, Tutut juga tercatat sebagai Ketua Dewan Pembina Himpunan Santri Pengusaha Indonesia (HISPI).

Warisan Nama Besar

Sebagai putri sulung Presiden Soeharto, Tutut Soeharto mewarisi bukan hanya nama besar, tetapi juga ekspektasi publik yang besar. Kariernya di bidang politik, bisnis, hingga sorotan atas kasus hukum yang dihadapinya kini, menjadikannya salah satu figur yang terus diperhatikan dalam lanskap sosial-politik Indonesia.

Tag purbaya yudhi sadewa tutut soeharto

Terkini