Belum Ingin Menikah Lagi, Ustaz Maulana Puasa Setiap Hari

Ustaz Maulana telah menjalani peran sebagai orang tua tunggal selama enam tahun.

Takdir itu dijalani Ustaz Maulana sejak kepergian istrinya, Nuraliyah Ibnu Hajar, pada tahun 2019.

Kendati begitu, Ustaz Maulana memilih untuk tidak terburu-buru mencari pengganti dan lebih fokus untuk merawat keempat buah hatinya.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Sarapan di Jakarta Pusat yang Legendaris, Cocok Buat yang Mengurangi Nasi

Ustaz Maulana dan Almarhumah Istri
Dai berusia 50 tahun ini pun tidak ingin berspekulasi mengenai jodohnya.

Namun Ustaz Maulana mengungkapkan bahwa jika diberi pilihan, ia akan lebih memilih untuk menjaga dan merawat anak-anaknya saja.

Hal itu disampaikan Ustaz Maulana saat mengisi acara "FYP" Trans7 yang tayang di YouTube pada Jumat (17/1/2025).

Baca Juga: 3 Aktor ini Dianggap Tertawakan Sandra Dewi perihal Kasus Korupsi Timah

Sebagai seorang pria yang belum menikah lagi, Ustaz Maulana memilih untuk berpuasa setiap hari.

Kebiasaan ini telah dilakukan Ustaz Maulana sejak sang istri meninggal dunia.

"Makanya saya puasa setiap hari. Namanya puasa Idris. Setiap hari (puasa) kecuali Idul Fitri, Idul Adha, hari tasyrik sejak istri saya meninggal," ujarnya.

Ustaz Maulana menjelaskan bahwa ia berpuasa karena menurut ajaran Nabi, seorang pria tidak boleh hidup sendiri dan harus memiliki pasangan. Jika tidak sempat menikah, maka dianjurkan untuk berpuasa.

Lebih lanjut, Ustaz Maulana tak menampik ada beberapa wanita yang mengajak untuk saling mengenal, tetapi anak-anak menjadi pertimbangan utamanya.

Ustaz Maulana khawatir jika ada wanita yang tidak bisa menerima anak-anaknya.

Keinginannya untuk menjadi orang tua tunggal ternyata didukung oleh keempat anaknya.

Meskipun awalnya anak ketiga dan keempat sempat meminta Ustaz Maulana untuk menikah lagi, namun kini mereka telah sepakat untuk tidak ingin ayah mereka menikah lagi.

Ustaz Maulana lalu mengenang masa-masa sulit saat ia membutuhkan waktu 15 tahun untuk mendapatkan cinta Nuraliyah.

"Waktu di pesantren saya cuma bilang, 'Saya suka kamu. Kalau kita berjodoh kita akan ketemu'. 14 tahun kemudian kita ketemu lagi saya berkomitmen kita menikah, tahun depan kita menikah," kenangnya.