Bebizie Klarifikasi Antar Anak Kuliah Usai Dikritik Pamer Liburan ke Eropa

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PAN, Bebizie Fatlanay, memberikan klarifikasi terkait kritik yang diterimanya setelah mengunggah foto liburan di Eropa. 

Unggahan tersebut menuai kontroversi di tengah isu tunjangan rumah bagi anggota dewan yang sedang hangat diperbincangkan publik. 

Melalui Instagram Story, Bebizie menyampaikan permintaan maaf dan meluruskan tujuan perjalanannya.

Baca Juga: Bebizie Seksi tapi Anak Berhijab Memancing Hujatan

Pedangdut ini menjelaskan bahwa kepergiannya ke Eropa bukan hanya untuk berlibur, melainkan untuk mengantar putrinya kuliah di Groningen, Belanda. 

Rencana ini sudah dipersiapkan sejak dua tahun sebelumnya.

Baca Juga: Gak Pernah Ketahuan Hamil, Bebizie Tiba-Tiba Umumkan Punya Bayi

"Saya enggak mungkin enggak anter anak gadis saya, ini pertama kali dia pisah jauh. Semua biaya berangkat dan sekolah pakai uang pribadi, tidak ada sedikit pun fasilitas negara," tulisnya.

Selain itu Bebizie menjelaskan sebelum berangkat, dia sudah mengajukan cuti resmi selama 10 hari kepada fraksi dan DPRD DKI Jakarta. 

Dia juga membantah tuduhan yang menyebut dirinya menggunakan dana negara atau gaji sebagai anggota dewan untuk membiayai perjalanan tersebut. 

Semua biaya sepenuhnya ditanggung oleh dana pribadi.

Bebizie [Instagram]
Bebizie juga mengakui kesalahannya karena terlalu antusias membagikan momen di media sosial tanpa mempertimbangkan waktu yang kurang tepat. 

Dia mengaku tidak mengikuti berita di Indonesia karena fokus mengurus anaknya. 

"Saya minta maaf kalau waktunya tidak pas, dan saya jujur tidak membaca berita di Indonesia karena fokus mengurus anak saya. Semua postingan hanya sebagai bentuk kebahagiaan pertama kali bisa pergi bareng anak saya ke Eropa," ujarnya.

Kontroversi ini muncul di saat masyarakat sedang menyoroti besarnya tunjangan dan fasilitas yang diterima anggota dewan, termasuk tunjangan rumah dan dana reses. 

Perilaku anggota dewan yang memamerkan kemewahan sering kali dianggap tidak sensitif dan memicu kemarahan publik, meskipun biaya perjalanan ditanggung secara pribadi.