Ayah Ojak Ribut dengan WN Malaysia di Tanah Suci, Ini Deretan Konflik Indonesia vs Malaysia
“Jangan menghina negara saya ya, kita ini Indonesia. Banyak orang sukses di Indonesia, nggak cuma di Malaysia aja!”
Suara Abdul Rozak atau Ayah Ojak, ayah penyanyi dangdut Ayu Ting Ting lantang menghardik seorang diduga warga negara Malaysia saat berada di Tanah Suci.
Wajahnya tegang berusaha menghampiri lelaki tersebut sebelum akhirnya ditenangkan.
“Jangan menghina negara!” tegas Ayah Ojak.
View this post on Instagram
Ayah Ojak diduga sewot gegara ada seorang pria diduga warga negara Malaysia menjelek-jelekkan Indonesia.
Hubungan Indonesia dan Malaysia boleh dibilang bagaikan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Terjalin erat sejak era Kesultanan Malaka dan Nusantara, namun diwarnai pula dengan berbagai konflik.
Berikut beberapa deretan konflik yang pernah terjadi:
1. Perebutan Wilayah
Sipadan dan Ligitan: Dua pulau kecil di lepas pantai Kalimantan Timur ini menjadi rebutan sejak tahun 1960-an. Konflik memanas di tahun 1980-an, dengan penangkapan nelayan dan patroli maritim oleh kedua negara. Baru pada tahun 2002, Mahkamah Internasional memutuskan Sipadan dan Ligitan milik Malaysia.
Ambalat: Blok Ambalat di Laut Sulawesi menyimpan potensi cadangan minyak dan gas yang melimpah. Perebutan wilayah ini memicu ketegangan di tahun 2005, dengan pengerahan pasukan militer oleh kedua negara. Konflik mereda setelah kesepakatan bersama untuk eksplorasi bersama di tahun 2009.
Kepulauan Riau: Batas maritim di sekitar Kepulauan Riau masih belum jelas, sehingga memicu insiden penangkapan nelayan dan patroli maritim. Pada tahun 2014, Indonesia menerbangkan pesawat tempur F-16 untuk mengusir kapal perang Malaysia yang memasuki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
2. Klaim Budaya
Tari Pendet: Malaysia mengklaim Tari Pendet dari Bali sebagai bagian budayanya. Hal ini menuai protes keras dari masyarakat Indonesia, dan pemerintah Indonesia pun melayangkan surat protes resmi.
Tor-tor dan Gordang Sambilan: Dua kesenian tradisional Batak ini juga diklaim oleh Malaysia. Kemendikbud Indonesia merespon dengan mendaftarkan Tor-tor dan Gordang Sambilan ke UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda.
Reog Ponorogo: Kesenian Reog Ponorogo sempat diklaim oleh Malaysia pada tahun 2007. Masyarakat Indonesia geram dan pemerintah Indonesia pun bertindak tegas dengan mendaftarkan Reog Ponorogo ke UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda.
3. Isu Lainnya
Kabut Asap: Asap tebal dari kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera seringkali bertiup ke Malaysia, menyebabkan polusi udara yang parah. Hal ini memicu ketegangan diplomatik antara kedua negara.
Tenaga Kerja: Masuknya pekerja migran ilegal dari Indonesia ke Malaysia kerap menimbulkan masalah. Perlakuan yang tidak adil dan eksploitasi terhadap pekerja migran menjadi isu sensitif dalam hubungan kedua negara.
