Angga Yunanda dan Shenina Cinnamon akhirnya kerja bareng dalam satu proyek film berjudul Tale of The Land produksi Kawan Kawan Media.
Tale of The Land bercerita tentang May yang diperankan Shenina Cinnamon, seorang gadis dari Suku Dayak yang dihantui trauma karena kematian orang tuanya.
Dia nggak mau tinggal di rumahnya di area konflik pertanahan dan memilih bersama kakeknya Tuha di rumah apung.
Shenina di Tale of The Land [KawanKawan Media]
Film Tale of The Land ditulis dan disutradarai Loeloe Hendra. Ini merupakan debut layar lebar setelah sebutnya dia membuat film pendek Onomastika.
Film pendek Onomastika lolos dalam seleksi di festival Berlinale pada 2015.
Menurut Loeloe Hendra, karakter May mencerminkan tantangan yang dihadapi masyarakat adat yang berubah karena tekanan dunia modern.
Ini bukan kali pertama Shenina dan Arwendy dalam satu proyek. Mereka pernah ada di film Badrun & Laundry karya Garin Nugroho pada 2023.
Akting Shenina memerankan May tak diragukan lagi. Film 24 Jam Bersama Gaspar akan tayang di Netflix pada 15 Maret.
Arswendy Bening Swara mendapatkan perhargaan aktor terbaik di Festival Film International Marrakesh 2022 untuk Autobiography.
Selain Arswendy dan Shenina, ada juga Angga Yunanda dan Yusuf Mahardika. Dua Hati Biru yang dibintangi Angga bakal rilis pada 17 April.
View this post on Instagram
Angga juga sedang dalam proses pembuatan film Malice hasil kerjasama Indonesia dan Taiwan, digarap oleh Lim Lungyin, diproduksi Tydal Production dan KawanKawan.
Yusuf Mahardika akan membintangi Borderless Fog, film selanjutnya dari sutradara Edwin, pembuat Posesif dan Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas.
Tale of The Land baru saja selesai proses syuting yang banyak dilakukan di Pulau Kalimantan. Layaknya Autobiography, film ini hasil kerja sama dengan negara lain.
Film ini juga hasil kolaborasi dengan Cinematografica Filipina yang membuat Whether the Wheater Is Fine dan Aswang.
