Me and Moms

Vidi Aldiano Alami Body Dysmorphia, Apa Maksudnya?

Penyanyi Vidi Aldiano atau VIDI, mengaku mengalami kondisi yang disebut body dysmorpia atau Body Dysmorphic Disorder.

Hal itu akibat efek samping dari pengobatan kanker ginjal yang masih ia jalani hingga saat ini. Kondisi itu juga membuat VIDI jadi terlihat lebih kurus.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh VIDI (@vidialdiano)


Mengaku sudah sadar akan perubahan tersebut, VIDI rupanya merasa semakin terganggu dengan komentar-komentar warganet dipostingan media sosialnya.

VIDI bahkan mengaku harus berusaha mengumpulkan kepercayaan dirinya tiap kali hendak mengunggah foto dirinya dan terus mengumpulkan energi demi mengembalikan berat badannya kembali normal.

“Baca komen-komen atau DM gitu, gue paham sih kalian mungkin maksudnya baik, tapi ini jujur sekarang tiap gue ngepost foto yang ada guenya, gue harus mikir beberapa lama untuk ngumpulin PD (percaya diri) gue kembali,” tutur VIDI dalam unggahan Story Instagram-nya, Kamis (15/2/2024).

Musisi 33 tahun itu juga memastikan akan berusaha untuk keluar dari kondisi mentalnya saat ini. VIDI mengaku dirinya memang sedang alami gangguan mental.

“Masih body dysmorphia, tapi gue berusaha untuk keluar dari mindset ini,” katanya.

Lantas apa itu Body Dysmorphic Disorder?

Vidi Aldiano dan Sheila Dara di Al Ula Instagram

Vidi Aldiano dan Sheila Dara [Instagram]

Dikutip dari Halodoc, Body Dysmorphic Disorder atau BDD merupakan gangguan kesehatan mental ketika seseorang tidak bisa berhenti memikirkan kekurangan dari penampilannya.

Padahal sebenarnya kekurangan fisik itu nampak kecil atau tidak terlihat, bahkan tidak menjadi perhatian besar bagi orang lain.

Akan tetapi, pengidap akan merasa sangat malu, gelisah, dan cemas sehingga menghindari banyak situasi sosial.

Seseorang yang mengalami BDD akan sangat fokus pada penampilan dan citra tubuhnya sendiri.

Mereka akan berulang kali melihat bayangan pada cermin, berdandan atau mengoreksi sesuatu. Terkadang, hal itu dapat terjadi selama selama berjam-jam setiap hari.

Kekurangan yang mereka rasakan dan perilaku berulang menyebabkan pengidap mengalami kesulitan yang signifikan. Tak jarang, hal ini akan memengaruhi aktivitas sehari-hari pengidap.

Selain itu, pengidap akan mencari berbagai prosedur kosmetik untuk coba “memperbaiki” kekurangan yang mereka rasakan. Setelahnya, baru mereka akan merasa puas meski sementara.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top
Indopop.id Dapatkan Gosip Ekslusif Paling Update dan Terkini Selebriti Indonesia
Dismiss
Allow Notifications