Ustaz Solmed kembali menjadi sorotan media setelah diterpa isu tentang tarif dakwahnya yang mencapai Rp50 juta. Ustaz Solmed sambil tertawa santai menajwab kabar tersebut.
“Yang saya tahu, pakai tarif itu taksi ya. Kalau dakwah nggak ada tarif,” jawab Ustadz Solmed ditemui di kawasan Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (23/2/2024).
Ustaz Solmed [Instagram]
Meskipun begitu, Ustaz Solmed mengakui saat ada acara, baik di perkampungan maupun di tempat lain, seringkali para ulama atau penceramah menerima hadiah dari pengundang.
Itu sudah seperti menjadi tradisi. Di mana saat mengundang ulama, pengundang akan menyiapkan bingkisan atau hadiah.
“Tapi zaman dulu orang biasanya ke ustaz baik di perkampungan dan saya juga dari bawah dari kelas biasa main di kampung, di hutan-hutan, dari zaman lulus pesantren itu biasa (mendapat hadiah usai mengisi dakwah). Orang ngasih sesuatu, hadiah, buat tamunya itu, pengisi acara, itu biasa,” jelasnya.
“Dan sudah tradisi orang memberikan sesuatu, misalnya ke ustaz itu biasa,” pungkasnya.
Ustaz Solmed belakangan jadi sorotan karena kondisi finansialnya yang tiba-tiba meroket.
Padahal saat pandemi Ustaz Solmed mengaku mengalami kondisi perekonomian yang menurun. Sepi job, bahkan sampai meminjam uang pada April Jasmine.
Ustaz Solmed juga menambahkan bahwa selama ini ia memiliki berbagai bisnis yang membantu perekonomian keluarganya, termasuk bisnis rokok, kopi, jual-beli tanah dan rumah, serta bisnis kafe dan lapangan futsal.
“Banyak bisnis yang saya jalani ya, ada rokok Sin Indonesia ada kopi Turki, ada jual beli tanah, rumah, ada bisnis kafe, vila, buka lapangan futsal. Jadi banyak pundi-pundi rupiah yang bisa didulang,” kata Ustaz Solmed.
Dia selalu berusaha membuat uangnya berputar. Perputaran uang membuat Ustaz Solmed bisa menjadi usaha lagi.
“Kita bagaimana kalau dapat uang, lalu kita putar, dan uang itu lahir kembali dari uang itu bisa jadi uang lagi, jadi usaha,” jelasnya.
Isu tarif dakwah Ustaz Solmed mencuat setelah sebuah percakapan dengan dokter Richard Lee, yang mengundangnya untuk memberikan ceramah di kliniknya saat bulan Ramadhan.
Saat ditanya tentang tarif, Ustaz Solmed menjawab bahwa ia akan menerima sesuai dengan kesiapan dokter Richard Lee sebagai penyelenggara acara.
Richard Lee bertanya soal dana yang harus disiapkan untuk bisa mengundangnya berceramah. Untuk bayaran, Ustaz Solmed mengembalikan kepada kesiapan Richard Lee sebagai pembuat acara.
Richard Lee kemudian menyebutkan angka Rp 50 juta. Saat itu Ustaz Solmed memberikan jawaban seolah bukan dirinya yang mematok.
“Kalau dokter kasih, saya terima.”
Kemudian, Ustaz Solmed dalam percakapan dengan dokter Richard Lee di konten YouTube itu, menjelaskan banyak yang lebih mahal dari uang.
“Saya ini dalam urusan dakwah, tidak semata-mata melihat itu (tarif). Ada banyak hal yang lebih mahal dari sekadar uang. Persahabatan, kolega, rekan, saudara, koneksi,” kata Ustaz Solmed.
