Maxwell Salvador peserta Clash of Champions sempat diklaim nirempati karena pamer memakan produk boikot, McD yang diposting 3 bulan lalu di akun IG keduanya.
Sejak saat itu, nama Maxwell dikenal buruk dan mendapat respon buruk dari netizen.
Nah, Kami kemarin (18/7) Maxwell diundang Dimas, penggerak BDS, komunitas penggerak boikot Israel untuk ikut live IG menjelaskan duduk perkara.
“Aku Maxwell sebelumnya aku minta maaf ke teman-teman semua juga ke kak Dimas atas kesalahanku yang udah tersebar di medsos,” ucap Maxwell.
View this post on Instagram
“Itu adalah salah satu kesalahanku di masa lalu dan teman-teman akan melihat kesalahanku di masa lalu nantinya, tapi aku janji aku belajar dari kesalahan,” lanjutnya.
Maxwell menceritakan banyaknya pelajaran yang dia terima dari netizen dan Kak Dimas dari penggerak BDS.
“Ternyata masalah Israel dan Palestina itu bukan hanya berkaitan dengan masalah SARA tapi semata-mata karena masalah kemanusiaan,” papar Maxwell.
“Jadi menurut apa yang sudah aku baca, tindakan Israel ini tidak sesuai dengan perikemanusiaan. Israel itu melakukan genosida terhadap warga-warga yang ada di Palestina,” sambung mahasiswa Unair itu.
Dari apa yang didapatkan, Maxwell menyimpulkan genosida Israel bisa dihentikan.
“Oleh karena itu tindakan Israel itu harus segera kita hentikan,” ucapnya.
Maxwell Salvador Clash of Champions [instagram]
“Yang seperti Maxwel tidak sedikit yang perlu diajak berdiskusi terkait kondisi di Gaza saat ini,” kata Dimas.
Maxwell menanyakan latarberlakang gerakan BDS (Boikot, Divestasi, dan Sanksi) Israel di Indonesia pada Dimas.
“Gerakan ini diinisiasi oleh koalisi masyarakat di Palestina. Ironisnya di negara barat,” ungkap Dimas.
“Intinya kita ingin pelanggaran HAM berat yang Israel lakukan harus diakhiri,” tambahnya.
Diskusi yang dilakukan oleh Maxwell dan Dimas mendapatkan pujian dari netizen.
