Sandra Dewi kedapatan menenteng tas Hermes seharga Rp 152 jutaan yang langsung jadi bahan gosip netizen.
Akun @hermes.selebriti mengungkap tas Hermes warna hitam yang ditenteng Sandra Dewi itu adalah seri H 24/24 – 21 Bag in Volupto and Swift calfskin with Gold-plated hardware.
Harga tas Hermes itu adalah 9,850 dollar atau sekitar Rp 152.675.000 (Rp 152,6 juta).
Sandra Dewi Tenteng Tas Hermes Rp 152 juta [Instagram]
Dalam kesempatan itu, Sandra tampil kasual memakai kemeja warna putih setengah lengan yang dipadukan dengan celana jeans setengah lutut. Dia juga memakai sandal warna hitam.
Penampilan seleb 40 tahun ini makin kece dengan rambut yang dibiarkan terurai serta make up natural.
Netizen ramai mengomentari tas Hermes ratusan juta yang ditenteng Sandra Dewi.
Namun netizen mengaitkan tas itu dengan suami Sandra Dewi, Harvey Moeis yang baru saja ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi komoditas timah yang mengakibatkan kerugian negara mencapai Rp 271 triliun.
Beberapa netizen bahkan menyindir tas Hermes Sandra itu adalah hasil korupsi Harvey Moeis.
“271 trilyun guys,” kata netizen. “Oh ini tas yg beli pake uang negara,” sambung netizen. “Tas HERMES yang HARAM belinya pake duit KORUPSI,” komentar netizen.
“Belinya pake duit negara,” imbuh netizen.”Ku kira perfect ternyata duit negara cukup sedih,” seru netizen.
View this post on Instagram
Meski begitu, netizen lainnya tampak memberi pembelaan dengan menyebut Sandra Dewi juga mampu membeli tas ratusan juta dari endorse yang dilakukannya.
“Sandra dewi dari dulu udh kaya raya , endorsan juga banyak , jangan jahat2 dong komennya , blum tentu sandew tau cara kerja suaminya gimana,” ucap netizen.
“Sandra dewi jg suka dpt endorse dr toko jual tas branded. Dia juga punya penghasilan sendiri, jd model iklan, di tv khan suka ada tuh iklan yg pakai dia. Dr dulu khan dia juga pekerja keras,” sambung netizen.
Sebagai informasi, Harvey Moeis resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Rabu (27/3/2024). Harvey terlibat kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam tata niaga komoditas timah wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015 sampai 2022.
Harvey pun kini ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan selama 20 hari ke depan terhitung sejak ditetapkan sebagai tersangka.
