Me and Moms

Sama Seperti Ibu, Ayah Juga Alami Stres saat Anak Lahir Prematur

Tim peneliti dari University in Evanston, Amerika Serikat, mengeluarkan studi yang menyebut bahwa ayah dari bayi prematur mengalami lebih banyak stres dibanding ibu, terutama saat masa transisi dari neonatal intensive care unit (NICU) atau unit perawatan intensif neonatal ke rumah.

Para peneliti mencatat bahwa ayah memiliki kadar hormon stres kortisol yang tinggi dalam air liur mereka sebelum bayinya keluar.

Ilustrasi bayi (Pexels)

Tingkat stres akan lebih terasa ketika bayi yang rentan secara medis meninggalkan unit perawatan intensif neonatal dan pulang ke rumah.

“Meski pada akhirnya membawa pulang bayi adalah saat yang indah, ini juga bisa membuat stres karena masalah kurang tidur, kurang kontrol, dan harus selalu merespons kebutuhan bayi,” kata Craig Garfield, Associate Professor di Northwestern University in Evanston.

Seorang ayah dianggap harus selalu siaga dari satu situasi ke situasi lain, mulai dari memikirkan bayi, kondisi istri, dan pekerjaannya secara bersamaan.

“Dia (ayah/suami) seharusnya bisa menjadi ‘sandaran’ untuk pasangannya, tapi stres benar-benar bisa terjadi,” ujar Garfield.

Peningkatan tingkat stres juga dapat berdampak pada pola asuh anak dan mengubah tingkat keterikatan antara bayi dan orangtuanya.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Perinatal and Neonatal Nursing ini berusaha mengukur tingkat stres orangtua dengan dua cara, yaitu tes dan survei air liur.

Mereka menguji peserta sehari sebelum anak dipulangkan dari rumah sakit, sehari setelahnya, lima hari setelahnya, dan 14 hari setelah pulang ke rumah.

Ilustrasi: Anak menggigit mainan (Pexels)

“Untuk membantu meredakan stres dan mempermudah transisi, harus ada banyak penekanan yang dilakukan agar sang ayah merasa nyaman dan mendapatkan kepercayaan diri saat bayinya masih berada di NICU. Ibu perlu mengingat bahwa ayah juga butuh waktu untuk bersantai,” kata Garfield.

Garfield menambahkan, bayi akan berkembang saat orangtua juga berkembang.

Jadi, apabila orangtua mengalami stres, hal tersebut bisa memengaruhi pola asuh pada anak.

“Hubungan antara ibu dan ayah dapat mengubah keterikatan bayi,” tutupnya.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top
Indopop.id Dapatkan Gosip Ekslusif Paling Update dan Terkini Selebriti Indonesia
Dismiss
Allow Notifications