Reaksi Prilly Latuconsina Filmnya Kena Cancel Gara-gara Umay Shahab
Gosip

Prilly Latuconsina ikut angkat bicara terkait dampak Umay Shahab mengomentari makan siang gratis yang merupakan program paslon 02 Prabowo-Gibran.
Dalam unggahan terbarunya, Prilly membagikan proyek terbaru dari Sinemaku Pictures yang dibangunnya bersama Umay.
Series berjudul "Sehati Semati" yang akan tayang di MaxStream rupanya memulai syuting.
Baca Juga: Sabrina Chairunnisa Unboxing Sepatu Rp15 Juta Hadiah Baek Hyun Woo untuk Hong Hae In 'Queen of Tears'
Lihat postingan ini di Instagram
Dalam series "Sehati Semati", Prilly Latuconsina dan Umay Shahab berperan sebagai produser.
Baca Juga: Ada Mahalini Hingga Marcell Darwin, 4 Artis Pilih Mualaf Sebelum Menikah
Agaknya masih dendam, seorang warganet mengaku tak mau menonton karena ada Umay dalam pembuatannya.
Menanggapi komentar tersebut, Prilly menegaskan bahwa proyek terbarunya bukan milik Umay saja.
Prilly mengungkap ada 150 orang yang bekerja dalam pembuatan series yang dibintangi Yasamin Jasem tersebut.
Reaksi Prilly Latuconsina Filmnya Kena Cancel Gara-gara Umay Shahab
"Filmnya Umay ya? Skip deh," komentar akun @ryan_hary***.
"Ini bukan film Umay saja tapi film 150 orang yang bekerja di dalamnya," tegas Prilly Latuconsina.
Cancel culture yang diterapkan warganet lantas jadi perdebatan. Ada yang setuju, tetapi tak sedikit menyebutnya berlebihan.
"Nah, sebelum berkomentar pikir dulu. Kena cancel culture, bukan lu aja yang kena. Partner jadi kena imbas," komentar akun @kipra***.
Prilly Latuconsina dan Umay Shahab untuk Sinemaku Pictures
"Hadeh giliran begini aja di cancel culture, cobak noh ertong-ertong lain yang skandalnya lebih parah kaga ada cancel culture, kocakk," sahut akun @daiana___mendou***.
Sebagai informasi, Umay Shahab bikin banyak orang geram karena mengkritisi kampanye paslon 02 soal makan siang gratis.
Menurut Umay, makan siang gratis juga tersedia di lokasi syuting.
Di sisi lain, sutradara film Kukira Kau Rumah tersebut sudah minta maaf atas perkataannya yang menyinggung banyak orang itu.