Profil Lengkap Gubernur Kalsel Muhidin yang Lantik Anaknya Jadi Komisaris Bank
Gosip

Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Muhidin, baru-baru ini menjadi perhatian publik setelah melantik putrinya sendiri, Karmila Muhidin, sebagai komisaris non-independen Bank Kalsel pada 14 Juli 2025.
Keputusan ini dengan cepat menyebar dan memicu perdebatan luas di media sosial, menimbulkan pertanyaan mengenai etika dan transparansi dalam tata kelola pemerintahan daerah.
Lantas siapakah sebenarnya sosok Muhidin, Gubernur Kalsel yang kini menjadi perbincangan hangat ini?
Baca Juga: Sosok Karmila Muhidin Putri Sulung Gubernur Kalsel yang Dilantik Jadi Komisaris, Nepotisme?
Latar Belakang dan Awal Karier
Muhidin lahir di Binuang, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, pada 6 Mei 1958 sehingga kini telah berusia 67 tahun.
Baca Juga: Lantik Anaknya Jadi Komisaris Bank, Kekayaan Gubernur Kalsel Muhidin Tembus Rp913 Miliar
Pendidikan dasarnya ditempuh di SDN Binuang 1 (1972), dilanjutkan ke SMP A. Yani Binuang (1976), dan kemudian menamatkan pendidikan di Sekolah Guru Olahraga Banjarmasin (1980).
Sebelum terjun ke dunia politik, Muhidin mengabdikan dirinya sebagai seorang pendidik.
Dia memulai kariernya sebagai guru olahraga dan menjalani profesi mulia ini selama puluhan tahun, terhitung dari tahun 1981 hingga 2004 untuk membentuk generasi muda di tanah kelahirannya.
Kehidupan Pribadi dan Keluarga
Dalam kehidupan pribadinya, Muhidin telah membina rumah tangga bersama sang istri, Fathul Jannah.
Dari pernikahan mereka, pasangan ini dikaruniai 4 orang anak yakni Karmila Muhidin, Rahmah Hayati Muhidin, Nur Rahman, dan Ahmah Muzaki.
Nama Karmila Muhidin kini menjadi sorotan utama setelah pelantikannya sebagai komisaris Bank Kalsel, memicu diskusi publik mengenai praktik penunjukan pejabat di lingkungan pemerintahan daerah.
Jejak Karier Politik yang Berliku
Setelah pensiun dari profesi guru pada tahun 2004, Muhidin memutuskan untuk merambah kancah politik.
Langkah awalnya adalah maju dalam pemilihan legislatif, di mana dia berhasil terpilih sebagai anggota DPRD Tapin untuk periode 2004-2009.
Karier politiknya terus menanjak, membawanya menjadi anggota DPRD Provinsi Kalsel dari 2009 hingga 2010.
Tak berhenti di situ, Muhidin kemudian maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banjarmasin dan sukses dilantik sebagai Wali Kota Banjarmasin untuk periode 2010-2015.
Perjalanan politik Muhidin tidak selalu mulus karena dia sempat mengalami kegagalan pada Pilkada Kalsel 2015.
Saat itu, dia maju sebagai calon Gubernur Kalimantan Selatan bersama Gusti Farid Hasan Aman melalui jalur independen, namun harus mengakui keunggulan pasangan Sahbirin Noor dan Rudy Resnawan.
Meski demikian, Muhidin tidak menyerah dengan kembali mencoba peruntungan di Pilkada Kalsel 2020, kali ini sebagai calon wakil gubernur mendampingi Sahbirin Noor.
Pasangan Sahbirin-Muhidin berhasil memenangkan kontestasi dan menjabat dari 25 Agustus 2021 hingga 24 November 2024.
Untuk ketiga kalinya, Muhidin kembali bertarung di Pilkada Kalsel 2024.
Kali ini, dia berpasangan dengan Hasnuryadi Sulaiman, didukung oleh koalisi partai besar seperti PAN, PKS, Demokrat, PSI, dan Perindo.
Pasangan nomor urut satu, Muhidin-Hasnuryadi, berhasil menang kemudian dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta pada 20 Februari 2025 untuk masa jabatan 2025-2030.