Pengacara Keluarga Kim Sae Ron Dilaporkan Atas Dugaan Pelanggaran
K-POP

Kuasa hukum keluarga Kim Sae Ron, Boo Ji Seok dari Firma Hukum Buyou, dilaporkan ke Komisi Anti-Korupsi dan Hak Sipil Korea.
Pelapor diketahui sebagai Mr. A melaporkan Boo Ji Seok pada Selasa (29/4).
Mr. A melaporkan dugaan whistleblower pada Pengacara Boo dan mengklaim pelanggaran serius terkait kasus hukum melibatkan keluarga Kim Sae Ron.
Baca Juga: Bocor Chat Kim Sae Ron ke Kim Soo Hyun, Langsung Drop Ditagih 700 Juta Won
Sebelumnya, agensi Kim Soo Hyun mengajukan pengaduan pidana pada keluarga Kim Sae Ron, seorang YouTuber, dan Ms. B yang mengaku sebagai bibi Kim.
Gold Medalist menuduh mereka melanggar Undang-Undang Kasus Khusus Mengenai Hukuman Kejahatan Seksual (khususnya mengenai distribusi konten yang difilmkan menggunakan kamera).
Baca Juga: Keluarga Kim Sae Ron Ambil Langkah Hukum Terhadap Kim Soo Hyun Terkait Kasus Grooming
Mr. A menuduh bahwa Pengacara Boo sangat terlibat dalam masalah ini.
Dia mengklaim Pengacara Boo menghasut distribusi gambar pribadi yang melanggar hukum melalui nasihat hukum yang salah atau bertindak sebagai rekan konspirator dalam tindakan itu sendiri.
"Sebagai perwakilan hukum keluarga Kim Sae Ron, Pengacara Boo melakukan lebih dari sekadar memberikan nasihat hukum," lapor Mr. A.
"Dia secara aktif menyebarluaskan klaim keluarga dan menggunakan statusnya sebagai pengacara untuk menyajikan informasi palsu seolah-olah itu adalah fakta yang diverifikasi," sambungnya.
Menurut Mr. A, kelakuaan pengacara Boo seakan menggunakan profesinya namun tidak sesuai fungsi.
"Penyalahgunaan otoritas hukum ini memerlukan kritik serius," ucap Mr. A.
A juga mengklaim bahwa Boo menyajikan materi yang tidak diverifikasi sebagai fakta.
"Melalui konferensi pers dan saluran lain, Pengacara Boo secara terbuka mengajukan tuduhan provokatif tentang 'kekerasan seksual terkait grooming'," papar A.
"Hal itu menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada reputasi lama Kim Soo Hyun dan citra publik baik di dalam maupun internasional," tambah dia.
Mr A menambahkan bahwa ini mengakibatkan kerusakan finansial dan reputasi termasuk ancaman tuntutan hukum dan potensi penangguhan proyek yang akan datang.