Pandji Pragiwaksono menulis surat terbuka untuk Presiden Jokowi pada tanggal 25 Januari 2024. Dalam suratnya, Pandji Pragiwaksono menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi Indonesia yang semakin terpolarisasi.
Pandji Pragiwaksono memulai suratnya dengan memuji pencapaian Jokowi selama menjabat presiden. Ia menyebut Jokowi sebagai presiden yang cerdas, ulet, dan memiliki keinginan untuk membangun Indonesia. Namun, Pandji juga menyoroti beberapa hal yang perlu diperbaiki oleh Jokowi, salah satunya adalah polarisasi di masyarakat.
“Pak Jokowi, saya tahu Bapak sudah berusaha keras untuk menyatukan bangsa ini. Tapi, saya rasa usaha Bapak belum cukup,” tulis Pandji. “Polarisasi di masyarakat semakin parah. Orang-orang semakin mudah marah dan saling membenci.”
Pandji Pragiwaksono khawatir polarisasi ini akan semakin memperburuk kondisi Indonesia. Ia menyebut polarisasi dapat menyebabkan konflik dan bahkan perang saudara.
“Pak Jokowi, tolong jangan biarkan Indonesia menjadi negara yang konflik,” tulis Pandji. “Tolong tunjukkan kepemimpinan Bapak untuk menyatukan bangsa ini.”
Pandji Pragiwaksono juga menyampaikan beberapa saran kepada Jokowi untuk mengatasi polarisasi di masyarakat. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan. Pandji menyebut pendidikan yang berkualitas dapat membantu masyarakat untuk berpikir kritis dan tidak mudah terprovokasi.Selain itu, Pandji juga menyarankan Jokowi untuk memperkuat lembaga-lembaga demokrasi. Lembaga-lembaga demokrasi, seperti partai politik, media massa, dan lembaga swadaya masyarakat, dapat berperan penting dalam menjaga kerukunan dan toleransi di masyarakat.
“Pak Jokowi, saya yakin Bapak bisa mengatasi polarisasi di masyarakat,” tulis Pandji. “Bapak adalah pemimpin yang cerdas dan berpengalaman. Saya percaya Bapak bisa membawa Indonesia menjadi negara yang lebih baik.”
Menolak pilih Ganjar Pranowo gegara Megawati Sukarnoputri
Pandji Pragiwaksono juga ikut menyatakan bahwa ia tidak ingin melihat Calon Presiden Ganjar Pranowo menang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Dalam hati, saya tidak ingin 03 menang, karena saya lelah melihat presiden yang diperlakukan sembarangan oleh Ibu Mega. Apakah Anda tidak lelah melihat presiden duduk di depan pimpinan partainya?” ujar Pandji, seperti yang dikutip dari video TikTok @ddeldr pada Selasa (23/1/2024).
“Baik Pak Jokowi maupun Pak Ganjar, jika tanpa dukungan PDIP, itu kasihan. Apakah Anda tidak merasa lelah, tidak ingin, atau tidak sedih? Saya merasa sedih,” tambah Pandji.
Pandji menganggap bahwa penghinaan terhadap Presiden Indonesia kini berasal dari partai yang mendukungnya, bukan lagi dari individu yang memberikan kritik.
“Ini presiden kita, Anda berbicara tentang penghinaan terhadap presiden. Ini bukan keluar dari mulut orang-orang yang bermaksud mengkritik beliau, melainkan perilaku orang-orang yang merasa memiliki hak atas presiden Republik Indonesia yang dipilih oleh rakyat. Itu adalah bentuk penghinaan terhadap presiden,” tegasnya.