Me and Moms

Nia Ramadhani dan Mikhayla Asyik Main TikTok Bareng, Ini Manfaat Kedekatan Emosional Ibu dan Anak

Nia Ramadhani dan putrinya Mikhayla Bakrie Instagram

Membangun kekompakan antara orangtua dengan anak, adalah hal yang amat penting. Hal ini rupanya juga disadari oleh artis Nia Ramadhani.

Ya, Nia dan anak sulungnya, Mihayla Bakrie yang mulai beranjak remaja terbilang kompak. Mereka bahkan sering dibilang kakak dan adik, alih-alih ibu dan anak.

Ini karena Nia Ramadhani yang selalu menjaga penampilan meski usianya terus bertambah. Sehingga, dari segi fisik, keduanya tak tampak berbeda.

@nia.ramadhani.bakrie Post-workout! @gitajanu ♬ Missing My Love – Donell Lewis


Salah satu kekompakan mereka yang baru-baru ini dilakukan adalah sering membuat video TikTok bersama.

Pada unggahan terbarunya di TikTok, Nia Ramadhani dan Mikhayla asyik berjoget. Lagu yang digunakan adalah What Do You Mean dari Justien Bieber.

Sebagai orang yang tak pandai menari, Nia Ramadhani sampai harus menguras pikiran untuk menghafal gerakannya. Sang putri memaksanya berlatih agar hasil videonya maksimal dan sesuai rencana.

Di unggahan tersebut, Nia sampai mengadu pada Fuji. Sebab kata dia, Mikhayla, cukup terinspirasi Fuji ketika membuat video TikTok.

“Gara-gara lu Fuji, disuruh hafalin sama Mikhayla. I Cry!!” tulis Nia Ramadhani.

Membangun kedekatan dengan anak seperti yang dilakukan Nia Ramadhani ini memang cukup penting. Dilansir dair laman herminahospitals.com, kedekatan dan hubungan yang hangat dari ibu adalah kebutuhan dasar psikologis sejak bayi hingga usia 12 tahun.

Ketika seorang anak mengalami ketidaknyamanan, entah itu dalam bentuk sakit, lapar, kelelahan, ketakutan, kemarahan, kesedihan, kekhawatiran, atau kekecewaan, respons seorang ibu menjadi faktor kunci dalam mengatasi situasi tersebut.


Bagaimana ibu merespons dapat berdampak signifikan, baik itu dengan mendukung kedekatan emosional melalui komunikasi yang baik, kehangatan, kelembutan, ketenangan, hiburan, kelembutan fisik, memberikan pilihan, memberikan perhatian, kasih sayang, dan rasa aman. Sebaliknya ibu juga terkadnag berikan respons yang kontraproduktif seperti nada tinggi, kasar, dingin, tidak responsif, atau bahkan tindakan kekerasan baik secara verbal maupun fisik.

Semua respons ini membentuk landasan bagi pemahaman anak tentang cara menghadapi tekanan di masa depan, menjadi keterampilan dasar untuk bertahan dan mengatasi stres.

Pengalaman awal anak dengan ibu atau figur pengganti ibu akan membentuk kemampuannya dalam menghadapi situasi penuh tekanan selama masa perkembangan.

Jika ibu menunjukkan sikap yang dingin, minim komunikasi, mudah marah, kurang waktu, terlalu keras, otoriter, atau bahkan tidak mampu memberikan perlindungan dan rasa aman, dampaknya adalah anak kekurangan keterampilan untuk mengatasi tekanan. Mereka menjadi rentan terhadap stres dan kecemasan.

Karena itu, bagi para ibu, penting untuk memberikan waktu, energi, dan mengekspresikan cinta kepada anak melalui kata-kata, sikap, dan tindakan.

Interaksi positif, intens, dan berkualitas antara ibu dan anak akan membangun kedekatan emosional yang membawa ketenangan, rasa aman, dan pengetahuan yang bermanfaat, mempersiapkan anak untuk mengatasi tekanan hidup di masa depan.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top
Indopop.id Dapatkan Gosip Ekslusif Paling Update dan Terkini Selebriti Indonesia
Dismiss
Allow Notifications