Gosip

Musisi Desak Kemenkes Kasih Solusi Terkait Larangan Sponsor Rokok

Rocket Rockers Instagram
Rocket Rockers/Dok.Instagram@rocket_rockers

Industri musik Indonesia mengalami perkembangan positif setelah menghadapi tantangan selama pandemi COVID-19. Banyak musisi yang berhasil bangkit dan mengatasi kesulitan keuangan yang diakibatkan oleh situasi sulit tersebut.

Vokalis dan gitaris band Rocket Rockers, Aska Pratama, menyatakan bahwa jadwal manggung beberapa musisi telah membaik, dan mereka mampu menutup anggaran yang terdampak selama pandemi.

“Alhamdulillah, aktivitas manggung sudah kembali pulih. Bahkan, dari beberapa teman, banyak yang melaporkan bahwa fee manggung mereka naik dua sampai tiga kali lipat setelah pandemi,” ungkap Aska Pratama dalam pertemuannya di Jakarta.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Rocket Rockers (@rocket_rockers)

Namun, di tengah kesuksesan industri musik, muncul hambatan terkait Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kesehatan yang mencakup larangan terhadap produk tembakau sebagai sponsor acara.

Aska Pratama berharap tren positif dalam industri musik dapat tetap terjaga.

“Saat ini, semakin banyak festival, konser, atau platform musik yang dapat mengangkat keberagaman genre di Indonesia. Seni tradisional Indonesia juga diintegrasikan ke dalam acara-acara konser atau festival besar di Indonesia,” katanya.

Meskipun demikian, Aska Pratama menentang keras larangan terhadap produk tembakau yang termaktub dalam pasal-pasal RPP Kesehatan.

Menurutnya, larangan tersebut dapat mengganggu keberlanjutan pertumbuhan industri musik yang tengah mengalami pemulihan.

“Jika ada pembatasan, saya setuju, tapi jika ada pelarangan, saya kurang setuju,” tegasnya.

Aska Pratama mengungkapkan harapannya agar pemerintah melibatkan pihak terkait dalam proses perumusan peraturan yang berkaitan dengan larangan sponsor rokok.

Rocket Rockers Instagram

Rocket Rockers (Instagram)

#image_title

Ia dan pihak terkait di industri musik ingin dilibatkan dalam pembahasan yang masif dan intensif.

“Sebaiknya perlu dilakukan pembahasan yang masif dan intens dengan pelaku langsung di industri musik dan promotor. Serta, melakukan audiensi sampai ke pelaku-pelaku di bawahnya, bukan hanya petinggi yang diajak berdiskusi,” paparnya.

Dalam konteks yang sama, Ketua Umum Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI), Dino Hamid, telah menyuarakan penolakan yang sama terhadap pasal-pasal tembakau di RPP Kesehatan.

Ia juga menekankan perlunya solusi yang dapat ditemukan jika larangan tersebut diberlakukan.

“Pentingnya, dari perspektif kami sebagai pelaku industri, adalah keberatan terhadap kemungkinan disahkannya pasal-pasal tembakau dalam RPP ini. Yang paling krusial, kami tidak dilibatkan dalam berkomunikasi dan memberikan pendapat. Jadi hampir 100 persen dukungan untuk festival musik berasal dari sponsor produk tembakau di daerah,” tegas Dino Hamid.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top
Indopop.id Dapatkan Gosip Ekslusif Paling Update dan Terkini Selebriti Indonesia
Dismiss
Allow Notifications