Entertainment

Kalender Jawa Weton Minggu 14 September 2025, Hari Ini Tergolong Kurang Baik

14 September 2025 | 06:58 WIB
Kalender Jawa Weton Minggu 14 September 2025, Hari Ini Tergolong Kurang Baik
Kalender Jawa Weton Minggu Wage

Hari Minggu, 14 September 2025 jika dikonversikan ke dalam Kalender Jawa adalah Minggu Wage, 22 Mulud 1959, sementara jika dikonversi ke Kalender Hijriah adalah Ahad, 21 Rabiulawal 1447 H

rb-1

Dalam kepercayaan Jawa, hari ulang tahun Anda lebih dari sekadar tanggal; itu adalah kunci untuk memahami diri sendiri. Sistem weton menafsirkan hari lahir seseorang untuk mengungkap kepribadian, jalur hidup, serta potensi kesuksesan dan rezekinya.

Minggu Wage, 14 September 2025

Baca Juga: Kalender Jawa Weton Kamis 18 September 2025, Antisipasi Rezeki Seret untuk Usia Ini

rb-2

Kalender Jawa Weton Minggu WageKalender Jawa Weton Minggu Wage

IInformasi Dasar

  • Hari & Tanggal: Minggu Wage, 14 September 2025

    Baca Juga: Kalender Jawa Weton Senin 29 September 2025, Keberuntungan Adalah Sahabat Anda
  • Perhitungan Neptu:

    • Pancasuda: Minggu (5) + Wage (4) = 9

    • Saptawara & Pancawara: Minggu (5) + Wage (4) = 9

    • Kamarokam: Minggu (3) + Wage (5) = 8

Watak dan Arah Hari

  • Watak Hari (Kamarokam): Kala Tinantang — Hari ini dikategorikan kurang baik, diasosiasikan dengan energi kekurangan, kesulitan, dan amarah.

  • Naga Hari: Berada di arah Barat Daya. Untuk meningkatkan peluang kesuksesan dalam berbagai urusan, disarankan untuk menghadap atau bepergian ke arah Utara atau Selatan.

Waktu Terbaik (Berdasarkan Saptawara & Pancawara)
Waktu-waktu berikut dianggap paling menguntungkan untuk memulai aktivitas penting:

  • Pagi: 08.00 - 11.00

  • Sore: 15.00 - 18.00

  • Malam: 18.00 - 20.00

  • Dini Hari: 01.00 - 03.00

Karakteristik Kelahiran Minggu Wage

Kalender Jawa Weton Minggu WageKalender Jawa Weton Minggu Wage

Individu yang terlahir pada hari Minggu Wage dikenal dengan sifat pemurah dan penuh empati. Mereka memiliki kemampuan alami untuk menghibur dan memahami orang yang sedang dalam kesulitan. Mereka juga merupakan pribadi yang gigih dan pekerja keras.

Namun, di balik sifatnya yang penyayang, mereka sering kali sangat teguh pendirian dan keras kepala. Meski pandai menenangkan orang lain, mereka cenderung menutupi perasaan mereka sendiri. Apakah ini bentuk pengendalian diri yang layaknya dimiliki seorang diplomat, dokter, atau pemadam kebakaran? Atau justru sebuah mekanisme pertahanan untuk melindungi diri dari kekecewaan? Hati nurani merekalah yang paling tahu jawabannya.

Hidup adalah sebuah perjalanan dengan pasang surut yang wajar. Ramalan berikut bukanlah takdir mutlak, melainkan panduan untuk membantu Anda menyikapi setiap fase dengan bijak dan penuh kesadaran.

Usia 13 - 18 Tahun: Masa Pencarian Diri
Anda memasuki fase remaja dengan segudang keinginan dan impian. Wajar jika Anda ingin diakui dan memiliki hal-hal terbaik. Namun, ini adalah periode di mana kemampuan sering kali belum sejalan dengan keinginan. Jangan melihatnya sebagai nasib yang kurang beruntung, melainkan latihan pertama dalam mengelola ekspektasi dan belajar berusaha. Kekecewaan yang dirasakan adalah bagian dari proses pendewasaan yang akan membentuk resilience (ketahanan) Anda.

Usia 19 - 24 Tahun: Fasa Pembelajaran Intensif
Di usia ini, Anda mulai serius memikirkan masa depan. Mungkin Anda menghadapi lebih banyak tantangan dan kegagalan daripada sebelumnya. Lihatlah ini sebagai ujian yang membentuk karakter dan ketrampilan Anda. Jangan berkecil hati. Masa-masa "prihatin" ini adalah fondasi yang crucial. Fokuslah pada belajar, mengasah skill, dan bekerja keras. Usaha Anda tidak akan sia-sia; ini adalah investasi untuk kesuksesan di kemudian hari.

Usia 25 - 30 Tahun: Menuai Hasil Usaha
Setelah melalui masa pembelajaran, kini saatnya Anda menuai hasil. Rezeki mulai lancar dan kesuksesan lebih mudah diraih. Ini berkat pelajaran berharga dari kegagalan masa lalu yang membuat Anda lebih bijak dan tangguh. Hampir semua kebutuhan hidup dapat terpenuhi, dan Anda bahkan memiliki peluang untuk mulai menabung dan berinvestasi. Tetap lah rendah hati dan bijak dalam mengelola keberhasilan.

Usia 31 - 36 Tahun: Masa Konsolidasi dan Kehati-hatian
Ada sedikit penurunan dalam dinamika hidup. Masa ini mengajarkan Anda untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan dan mengelola keuangan. Rintangan mungkin muncul, tetapi bukanlah kegagalan besar. Ini adalah periode untuk mengatur ulang strategi, mengontrol pengeluaran, dan fokus pada hal-hal yang benar-benar bernilai. Hindari pembelian yang impulsif dan tidak bermanfaat.

Usia 37 - 42 Tahun: Masa Keemasan Kedua
Nasib kembali membaik dengan pesat. Usaha mendatangkan keuntungan, kesehatan cenderung baik, dan kehidupan keluarga harmonis. Godaan terbesar di fase ini adalah rasa nyaman yang bisa menjerumuskan. Tetap lah setia dan bijak memilih pergaulan yang membawa pengaruh positif. Jaga kestabilan keuangan dengan tidak menghambur-hamburkan uang.

Usia 43 - 48 Tahun: Ujian Kedewasaan
Rezeki mungkin terasa lebih seret dan tantangan finansial muncul. Ini adalah fase di mana kerja keras dan kehati-hatian mutlak diperlukan. Hindari spekulasi dan khayalan instan. Terimalah bahwa tidak semua keinginan bisa terwujud dan fokuslah pada hal yang esensial. Anggaplah setiap kegagalan sebagai guru yang memperkuat pondasi Anda untuk bangkit kembali.

Usia 49 - 54 Tahun: Kebangkitan Kembali
Setelah melewati ujian, nasib mulai menunjukkan titik terang. Rencana mulai dapat diwujudkan dan kegagalan dapat diatasi dengan lebih baik. Kunci di fase ini adalah ketenangan dan sikap pantang menyerah. Hadapi setiap masalah dengan kepala dingin dan teruslah bersemangat. Jiwa besar Anda akan membawa pada kesuksesan.

Usia 55 - 60 Tahun: Puncak Ketenangan dan Kemakmuran
Anda mencapai fase di mana kematangan pikiran dan pengalaman hidup membuahkan hasil yang manis. Rezeki berlimpah dan kehidupan lebih tenang dibanding fase sebelumnya. Ini adalah buah dari sikap positif dan kegigihan Anda sepanjang perjalanan hidup. Nikmatilah masa ini dengan penuh syukur dan kebijaksanaan.

Tag kalender jawa weton minggu wage