Jadi Tersangka, Komentar Dahlan Iskan tentang Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Disorot
Gosip

Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan mendadak jadi sorotan setelah dikabarkan jadi tersangka kasus dugaan pemalsuan surat dan penggelapan dalam jabatan.
Kabar ini membuat berbagai aspek kehidupan Dahlan kembali diperbincangkan, termasuk komentarnya mengenai kasus dugaan ijazah palsu Joko Widodo.
Melalui akun Instagram-nya @dahlaniskan19 dan media online miliknya, Disway, Dahlan menyoroti pemeriksaan ahli forensik Doktor Rismon Sianipar.
Baca Juga: Pengacara Dahlan Iskan Singgung Hal Janggal usai Kliennya Ditetapkan Sebagai Tersangka
Pemeriksaan oleh Direktorat Keamanan Negara Mabes Polri, bukan Pidana Umum atau Pidana Khusus membuat Dahlan Iskan menyimpulkan kasus dugaan ijazah palsu Jokowi kemungkinan mengganggu keamanan negara.
"Kalau sudah begitu persoalannya bukan lagi asli atau palsu. Tapi soal ancaman terhadap keamanan negara," tulisnya.
Baca Juga: Deretan Kasus Hukum Dahlan Iskan, Masalah Mobil Listrik Sampai Penggelapan
Dahlan Iskan juga mencoba memahami posisi Presiden Prabowo yang mungkin berada dalam situasi sulit.
Oleh karena itu, ia menyimpulkan bahwa kasus dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi sebaiknya diakhiri tanpa melibatkan hukum.
"Kesimpulan saya: akhirilah ini sampai di sini. Tutuplah soal ijazah sekarang juga. Tidak perlu sampai pengadilan. Baik terhadap Rismon dkk maupun terhadap siapa saja," tegasnya.
Presiden Jokowi diketahui melaporkan lima orang, termasuk Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan dokter Tifauzia Tyassuma, atas dugaan fitnah dan pencemaran nama baik.
Hari ini, Rabu (9/7/2025), Bareskrim Polri menggelar perkara khusus atas gugatan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA).
Dahlan Iskan [Instagram]
Di sisi lain, menanggapi penetapannya sebagai tersangka, Dahlan Iskan juga memberikan klarifikasi melalui medianya.
Menurut Dahlan Iskan, kasus ini berkaitan dengan kepemilikan Tabloid Nyata yang ia tegaskan bukan bagian dari Jawa Pos.
"Karena saya sudah diberitakan jadi tersangka, maka saya tegaskan tidak semua media yang saya pimpin adalah milik Jawa Pos," jelas Dahlan Iskan.
"Ada beberapa (saja) bukan milik Jawa Pos. Termasuk Nyata. Ada riwayatnya mengapa begitu," pungkasnya.
Situasi ini menambah daftar panjang kontroversi yang menyeret Dahlan Iskan. Bagaimana pendpatmu?