Sarwendah telah bertindak tegas pada akun TikTok yang sudah memfitnahnya dengan Betrand Peto. Demi menempuh jalur damai, istri Ruben Onsu itu memberikan satu syarat.
Baru-baru ini, pengirim komentar fitnah “Cancer” telah muncul di depan publik sambil mengunggah video permintaan maaf.
@sarwendahofficial Pov: Izin beli ayam 😂😂 #SW #Sarwendah #Viralditiktok ♬ son original – Eyemazy France 👀
Cancer mengunggah video itu sebagai tanggapan dari somasi yang dilayangkan Sarwendah. Ia juga menunjuk banyak artis dalam meminta maaf.
Video permintaan maaf ulang di Instagram @lambe_turah pun dapat diturah siapa yang ke siapa.
“Assalamualaikum, saya atas nama akun (TikTok) Cancer meminta maaf kepada Sarwendah atas komen saya yang viral beberapa waktu lalu yang membuat gaduh di media sosial,” kata perempuan berhijab seperti dikutip dari Instagram ‘Lambe Turah’, Selasa (21/5/2024).
Sebelum diperkarakan, Cancer berkomentar tidakn pantas dengan menyebutkan Betrand sudah bukan seperti anak sendiri.
Cancer bahkan menuding penyanyi yang dipanggil Onyo itu akan menjadi pendamping Sarwendah. Hal ini dipermasalahkan karena Onyo masih sangat kecil dan belum segala hal.
Akhirnya meminta maaf, seperti yang diminta Sarwendah.
“Sarwendah sangat membuka pintu maaf. Jadi jelas dari klien kami masih membuka pintu maaf kepada pihak-pihak yang sering framing,” beber Chris Sam Siwu saat di kawasan Kedoya, Jakarta Barat belum lama ini.
Kendati geram dengan tuduhan-tuduhan yang masuk pada dirinya, ia memaafkan siapa pun yang berbuat salah.
Namun, Sarwendah memberikan satu syarat kepada siapa pun untuk menjaga lisan. Menurutnya, eksposur negatif tidak akan baik untuk anak-anaknya kelak.
“Ya tetapi dengan syarat tidak boleh mengulangi, karena yang dijaga oleh Sarwendah ini adalah psikologis anak. Bagaimana framing ini membuat tidak patut lah kita dengar sebenarnya tapi terus dilakukan,” tegas kuasa hukum.
Selain itu, pengacara itu meminta agar netizen lebih bijak dalam berkomentar. Apalagi, jejak digital sukar hilang dan suka dijadikan senjata untuk menyerang orang lain.
“Bagi yang melakukan komentar negatif mohon lebih bijak lagi dalam bersosial media karena implikasi dari jejak digital tak bisa dihilangkan,” tegas kuasa hukum Sarwendah.