Cerita Rara Anak Cak Imin yang Pernah Debat Soal Identitas, Malu jadi Anak Politisi?
Me and Moms

Sosok Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dikenal sebagai politisi yang memiliki sifat santai nan jenaka.
Persona itu juga yang kemudian muncul saat Cak Imin bersanding sebagai Cawapres Anies Baswedan.
Lihat postingan ini di InstagramBaca Juga: Love Language Anies Baswedan Dinilai Bikin Baper, Kaum Fatherless Langsung Merapat
Namun, di balik sifat humoris tersebut, rupanya Cak Imin juga bisa sangat serius. Hal itu diakui salah satu putri Cak Imin, Rahma Arifa alias Rara.
Rara bahkan mengungkap bahwa dirinya pernah menjadi sasaran kemarahan sang ayah. Kepada Merry Riana, Rara mengenang momen tersebut.
Baca Juga: Ramai Dipakai K-Popers Pengagum Anies Baswedan, Ini Arti Fatherless dan Dampak Negatifnya
Saat itu dirinya pernah berdebat dengan sang ayah karena ia meminta ayahnya menghapus konten ucapan selamat untuk kelulusan Rara di bangku kuliah.
Kata Rara, ia tidak ingin banyak orang tahu bahwa ia adalah putri politisi PKB. Apalagi Rara sangat ingin mencari pekerjaan tanpa bantuan ayahnya.
Di sisi lain, Cak Imin marah karena menganggap putrinya seperti tidak bangga dengan identitasnya sendiri.
"Aku ingin lebih merasa leluasa untuk membangun identitasku dulu ya lebih awal gitu loh saat itu," kenang Rara saat itu.
"Tapi itu jadi perdebatan yang panas karena kesannya seperti menutupi kayak ‘apakah kamu nggak bangga dengan identitas kamu?' akhirnya kita berdebat, aku nggak mau diupload sama ayah," jelas Rara dalam podcast bersama Merry Riana, beberapa waktu lalu.
Alih-alih merahasiakan identitasnya, Cak Imin malah berharap sang putri terbuka dengan privilege yang ia punya agar bisa dimanfaatkan.
Pasalnya, menurut Cak Imin, kelebihan itu justru bisa digunakan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain.
"Tapi habis itu diskusinya itu adalah ‘kamu itu saat diberikan kelebihan memiliki seorang ayah yang sosok itu bisa memberikan manfaat yang lebih banyak’ kayak embel-embel itu justru jadi sosok yang bisa bermanfaat untuk orang lain."
"Itu debatnya disitu, ‘aku kan maunya kayak gini’ terus ‘itu kan manfaat Ra kenapa gak jadikan fasilitas’,” ungkap Rara.
Perdebatan bisa dikatakan berakhir setelah sang ayah memberi dalil, didukung juga oleh istri Cak Imin, Rustini Murtadho. Setelah itu, Rara akhirnya mulai menerima identitasnya yang merupakan anak seorang tokoh penting atau pejabat.
Meski demikian, ia mengaku bukan berarti dirinya kini memanfaatkan jabatan sang ayah.
Ia tetap mengambil keputusan sendiri termasuk dalam menempuh pendidikan, namun lebih menerima identitasnya dan tidak menutupinya sebagai anak seorang Cak Imin.