Buntut Ngamuk di Bibi Kelinci Kopitiam Kemang, Sekolah Musik Zendhy Kusuma Banjir Review Buruk dan Rating 1: Bayar Bang!
Gosip

Insiden memalukan yang melibatkan gitaris independen Zendhy Kusuma di restoran Bibi Kelinci Kopitiam, Kemang, Jakarta Selatan, terus berlanjut imbasnya. Tak hanya menuai kecaman di media sosial, kelakuan minusnya tersebut kini berimbas pada tempat usahanya.
Diberitakan sebelumnya, Zendhy yang datang bersama seorang perempuan yang diduga seorang psikolog, mendatangi resto tersebut pada Rabu (11/9/2024) malam.
Karena tidak sabar menunggu pesanannya disiapkan, keduanya nekat memasuki area dapur yang terlarang bagi tamu dan memaki-maki karyawan yang sedang bekerja.
Baca Juga: Getol Bongkar Keburukan Zendhy Kusuma, Ini Alasan Mantan Freelancer Sekolah Musik Suami Evi Santi Rahayu
Puncaknya, setelah 11 porsi pesanannya jadi, Zendhy dan temannya tersebut justru membawa makanan itu pergi tanpa membayar, meski telah didesak oleh karyawan untuk melakukan pembayaran terlebih dahulu, sebesar sekitar Rp500 ribu.
Insiden ini pun menjadi viral setelah pemilik restoran, Nabilah O'brien—yang juga seorang influencer dan selebgram ternama—memposting cerita tersebut melalui Instagram Story-nya. Viralnya kejadian ini memicu aksi doxing oleh netizen yang penasaran dengan identitas kedua pelaku.
Netizen akhirnya berhasil mengidentifikasi bahwa salah satu pelaku adalah Zendhy Kusuma, seorang gitaris profesional yang tidak diragukan lagi kredensialnya di dunia musik. Ia dikenal telah berkolaborasi dengan banyak musisi besar tanah air dan internasional, seperti Andra Ramadhan (Dewa 19), Denny Chasmala, hingga Ron Thal (mantan gitaris Guns N' Roses).
Baca Juga: Resto Bibi Kelinci Kopitiam Akui Diteror Pihak Diduga Zendhy Kusuma dan Evi Santi Rahayu yang Gondol 11 Porsi Makanan
Zendhy Kusuma
Investigasi netizen lebih lanjut mengungkap bahwa Zendhy diketahui memiliki sejumlah usaha, termasuk beberapa sekolah musik dan toko musik.
Marah atas perbuatan Zendhy, netizen pun bergerak melakukan aksi review bomb. Mereka ramai-ramai memberikan ulasan buruk dan nilai rating 1 (satu) pada akun Google Maps toko musik dan tempat usaha yang dikaitkan dengan namanya.
Review buruk sekolah musik Zendhy Kusuma
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes dan kekecewaan terhadap perilaku seorang figur publik yang dianggap tidak bertanggung jawab.
Review buruk sekolah musik Zendhy Kusuma
Sejumlah ulasan buruk dengan bintang satu membanjiri laman usaha tersebut, disertai komentar yang mengecam tindakannya di Bibi Kelinci Kopitiam.
Review buruk sekolah musik Zendhy Kusuma
Aksi massa digital ini jelas berpotensi merugikan secara reputasi dan ekonomi bagi bisnis yang ia jalankan, menunjukkan bagaimana opini publik di dunia online dapat langsung berdampak nyata.
Profil Zendhy Kusuma
Zendhy Herdian Kusuma adalah seorang gitaris independen Indonesia yang diakui secara internasional. Perjalanan musiknya dimulai dari fondasi yang kuat dalam musik klasik, yang kemudian berkembang pesat ke ranah gitar elektrik. Namanya bukanlah nama baru di kancah musik instrumental, terutama bagi para penggemar genre rock dan fusion.
Zendhy telah membuktikan keahliannya melalui berbagai gelar bergengsi. Ia menyandang gelar kehormatan LRSL (Licentiate of Rockschool Level) dari London dan FLCM (Fellowship of the London College of Music) dari University of West London, yang merupakan bukti penguasaan teknik dan pengetahuannya yang mendalam tentang musik. Ia juga merupakan lulusan Institut Kesenian Jakarta.
Tak hanya di bidang akademis, Zendhy juga adalah seorang juara di berbagai kompetisi gitar. Ia pernah meraih juara 1 di Fender Guitar Festival dan juara 1 di MOB Jazz & Blues Guitar Festival, mengalahkan banyak gitaris berbakat lainnya. Kolaborasinya dengan musisi internasional kelas dunia seperti Marco Sfogli (gitaris James LaBrie), Ron 'Bumblefoot' Thal (ex-Guns N' Roses), dan Jeroen Simmons (drummer EPICA) semakin mengukuhkan reputasinya di mata global.
Karya-karyanya telah direkam dalam beberapa album. Setelah merilis album debut "Bloody Orange" pada 2014 yang sarat dengan elemen rock, Zendhy kembali dengan album "Encore". Album ini menunjukkan eksplorasi musikalnya yang lebih dalam ke aliran fusion, sambil tetap mempertahankan spirit rock sebagai dasarnya. Proses pembuatan album yang memuat sembilan komposisi instrumental ini memakan waktu sekitar setahun dan melibatkan musisi-musisi papan atas Indonesia seperti Denny Chasmala, Bintang Indrianto, dan Franky Sadikin.
Salah satu lagunya, "Tears of The Smile", bahkan diinterpretasikan ke dalam sebuah video pertunjukan dan ditampilkan di sebuah acara seni di Kyoto, Jepang. Saat ini, selain aktif mengajar di sekolah musik miliknya, Istana Nada Music School, Zendhy juga sedang mengerjakan proyek kolaborasi bersama Andra Ramadhan (gitaris Dewa 19) dan Denny Chasmala yang dinamakan The ZAD Project.
Insiden di restoran tentu menjadi bagian dari narasi publik tentang dirinya kini. Namun, di balik itu semua, terdapat perjalanan panjang seorang musisi yang dedikasinya terhadap gitar dan musik instrumental telah menghasilkan banyak karya dan prestasi yang patut diacungi jempol.
Nama Lengkap: Zendhy Herdian Kusuma
Profesi: Gitaris, Komposer, Pendidik Musik
Tempat Pendidikan:
Institut Kesenian Jakarta (IKJ)
Lulusan LRSL (Licentiate of Rockschool Level) London
Lulusan FLCM (Fellowship of the London College of Music), University of West London
Prestasi & Penghargaan:
Juara 1 Fender Guitar Festival
Juara 1 MOB Jazz & Blues Guitar Festival
Meraih predikat terbaik (Distinction) untuk gelar LRSL
Karya ditampilkan dalam pertunjukan seni di Kyoto, Japan (2016)
Diskografi:
Bloody Orange (2014) - Album debut dengan elemen rock yang kuat.
Encore - Album kedua yang mengeksplorasi aliran fusion dan rock.
Kolaborasi Internasional:
Marco Sfogli (Gitaris untuk James LaBrie, Virgil Donati Band)
Ron Thal (Bumblefoot, ex-Guns N' Roses)
Jeroen Simmons (Drummer EPICA)
Leonardo Guzman (Gitaris, Kolombia)
Steven Agnew (Rockschool UK Examiner)
Fayeed Tan (Gitaris, Filipina)
Kolaborasi Nasional & Proyek:
Denny Chasmala (Produser/Pemain Gitar)
Bintang Indrianto (Fretless Bass)
Franky Sadikin (Bass)
Yandi Andaputra (Drum)
Ganda Saputera (Drum)
The ZAD Project: Proyek kolaborasi dengan Andra Ramadhan (Dewa 19) dan Denny Chasmala.
Aktivitas Lain:
Pendiri dan pengajar di Istana Nada Music School, Jakarta Selatan.
Influensi Musik:
Hiromi Uehara, Tigran Hamasyan, Steve Vai, Joe Satriani, Allan Holdsworth, Richie Kotzen, Richard Marx, dan OST Final Fantasy