Biodata dan Agama Purbaya Yudi Sadewa, Singkirkan Sri Mulyani dari Kursi Menteri Keuangan

Ir. Purbaya Yudhi Sadewa, Ph.D., lahir di Bogor, Jawa Barat, pada 7 Juli 1964. Ia dikenal sebagai salah satu ekonom senior Indonesia dengan rekam jejak panjang di dunia akademik, riset, sektor swasta, hingga pemerintahan.

Purbaya memulai pendidikannya di bidang teknik dengan meraih gelar Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Namun, minatnya terhadap bidang ekonomi membuat ia melanjutkan studi ke Amerika Serikat. Di Purdue University, Indiana, Purbaya menuntaskan pendidikan pascasarjana dan berhasil meraih gelar Master of Science (M.Sc.) sekaligus Doktor (Ph.D.) di bidang Ekonomi.

Perpaduan latar belakang teknik dan ekonomi ini kelak memperkuat reputasinya sebagai ekonom dengan pendekatan analitis yang kuat dan berbasis data.

Baca Juga: Berkarakter Tegas, Reza Rahadian Dinilai Cocok Jadi Wapres Dampingi Prabowo

Karier Awal & Sektor Swasta

Menteri Keuangan Purbaya Yudi Sadewa. [Instagram]
Perjalanan karier profesional Purbaya dimulai di dunia industri. Pada periode 1989–1994, ia bekerja sebagai Field Engineer di Schlumberger Overseas SA, perusahaan multinasional di sektor jasa perminyakan.

Namun, gairahnya terhadap ekonomi mendorongnya kembali ke jalur riset dan analisis. Pada Oktober 2000 hingga Juli 2005, Purbaya bergabung dengan Danareksa Research Institute sebagai Senior Economist.

Baca Juga: Prabowo Subianto Koleksi Puluhan Kuda, Sederet Orang Penting Pernah Menungganginya

Kariernya terus menanjak. Dari Juli 2005 hingga Maret 2013, ia dipercaya menjadi Chief Economist Danareksa Research Institute. Pada periode yang sama, ia juga sempat menjabat sebagai Direktur Utama PT Danareksa Securities (April 2006–Oktober 2008). Selanjutnya, Purbaya diangkat menjadi Anggota Dewan Direksi PT Danareksa (Persero) pada Maret 2013 hingga April 2015.

Pengalaman panjang di sektor swasta ini membuatnya terbiasa membaca arah pasar, menganalisis kebijakan ekonomi, serta merumuskan strategi finansial dalam lingkup makro maupun korporasi.

Kiprah dalam Pemerintahan & Organisasi

Menteri Keuangan Purbaya Yudi Sadewa. [Instagram]
Selain berkiprah di sektor swasta, Purbaya Yudhi Sadewa juga banyak berperan dalam pemerintahan dan lembaga strategis negara. Beberapa posisi penting yang pernah ia emban antara lain:

Staf Khusus Bidang Ekonomi Kemenko Perekonomian (2010–2014)

Anggota Komite Ekonomi Nasional (2010–2014)

Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis, Kantor Staf Presiden (April–September 2015)

Staf Khusus Bidang Ekonomi Kemenko Polhukam (November 2015–Juli 2016)

Wakil Ketua Satgas Debottlenecking (Pokja IV), Kemenko Perekonomian (2016–)

Staf Khusus Bidang Ekonomi Kemenko Kemaritiman & Investasi (Juli 2016–Mei 2018)

Deputi Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kemenko Marves (Mei 2018–September 2020)

Kariernya mencapai puncak baru ketika pada 3 September 2020, Presiden Joko Widodo melantiknya sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk periode 2020–2025. Di lembaga ini, Purbaya berperan menjaga stabilitas sistem keuangan Indonesia, khususnya dalam melindungi simpanan masyarakat di tengah dinamika ekonomi global.

Di luar jabatan pemerintahan, Purbaya juga aktif dalam berbagai organisasi. Ia tercatat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Kamar Dagang & Industri (Kadin) serta berperan dalam Indonesia Economic Forum. Ia juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT Inalum (Persero), induk holding BUMN pertambangan MIND ID.

Menteri Keuangan Indonesia (2025–Sekarang)

Karier panjangnya di sektor ekonomi, keuangan, dan pemerintahan akhirnya mengantarkan Purbaya Yudhi Sadewa pada posisi tertinggi di bidang fiskal negara. Pada 8 September 2025, Presiden Prabowo Subianto resmi melantiknya sebagai Menteri Keuangan Indonesia, menggantikan Sri Mulyani Indrawati dalam reshuffle kabinet.

Pengangkatan Purbaya sebagai Menteri Keuangan menandai babak baru dalam kebijakan fiskal Indonesia. Dengan pengalaman lintas sektor, mulai dari riset, pasar modal, BUMN, hingga pengelolaan isu strategis pemerintahan, ia diharapkan mampu menghadirkan terobosan dalam pengelolaan keuangan negara, memperkuat stabilitas ekonomi, dan menjaga daya saing Indonesia di tengah tantangan global.